Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makhluk Hidup Paling Awal di Bumi Ditemukan di Wales, seperti Apa Bentuknya?

Kompas.com - 22/01/2024, 16:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Fosil yang diperkirakan sebagai makhluk hidup paling awal di Bumi ditemukan di Coed Cochion Quarry, situs geologi di dekat desa Llangynog, Carmarthenshire, Wales, Inggris Raya.

Fosil tersebut pertama kali ditemukan pada 1977 oleh mantan peneliti di Cardiff University Inggris, Prof John Cope.

Kala itu, peneliti mengungkap, jejak organisme purba ditemukan menempel pada bebatuan, yang langsung diidentifikasi sebagai "makhluk sangat tua dan penting".

Namun demikian, makhluk hidup hasil temuan itu terlalu primitif untuk digambarkan sebagai seekor hewan.

Pasalnya, bentuk organisme awal tersebut sama sekali tidak tampak seperti bentuk kehidupan lainnya.

Dilansir dari BBC, Minggu (22/1/2024), peneliti kemudian mengidentifikasinya sebagai invertebrata purba berbentuk cakram yang mungkin hidup di perairan dangkal di sepanjang pantai pulau vulkanik.

Sayangnya, Cope mengaku harus menunggu puluhan tahun untuk mengetahui usia pastinya, sehingga menghambat penelitian lebih lanjut.

Temuan pun dituangkan dalam sebuah publikasi ilmiah di Journal of the Geological Society.

Baca juga: Dijuluki Fosil Hidup, Berikut 8 Hewan Purba yang Masih Ada sampai Sekarang


Puluhan tahun berlalu, peneliti baru tahu usianya

Puluhan tahun kemudian, usia sebenarnya dari temuan itu baru diketahui saat terobosan sebuah metode baru mengukur peluruhan radioaktif untuk menentukan usia fosil.

Hasilnya, fosil diperkirakan telah hidup sejak 564 juta tahun yang lalu, dengan akurasi hingga 0,1 persen atau plus minus 700.000 tahun.

Penulis utama studi terbaru, mahasiswa PhD dari Timescales of Mineral Systems Group di Curtin's School of Earth and Planetary Sciences, Australia, Anthony Clarke mengatakan, untuk menentukan usia fosil, mereka menggunakan lapisan abu vulkanik sebagai penanda dalam urutan geologi.

"Kami menggunakan sisa-sisa gunung berapi purba yang menyelimuti hewan-hewan tersebut sebagai penanda waktu untuk menentukan usia fosil secara akurat," kata dia, dikutip dari SciTech Daily, Jumat (18/1/2024).

Fosil yang pertama kali ditemukan oleh Prof John Cope sendiri berasal dari periode Ediacaran atau Ediakara, sekitar 635-541 juta tahun lalu.

"Penanggalan fosil tersebut mengidentifikasi mereka sebagai bagian dari komunitas kehidupan purba yang berkembang seiring dengan pencairan bumi dari zaman es global," ungkap Clarke.

Baca juga: Bagaimana Terbentuknya Minyak Bumi, Benarkah dari Fosil Dinosaurus?

"Kami hanya tidak tahu apa itu"

Ilustrasi lautan Ediakara, menampilkan Charnia masoni, hewan cnidaria, Wiwaxia, Dickinsonia, Springgina dan Tribrachidium.Wikimedia/Ryan Somma Ilustrasi lautan Ediakara, menampilkan Charnia masoni, hewan cnidaria, Wiwaxia, Dickinsonia, Springgina dan Tribrachidium.
Clarke menjelaskan, makhluk yang ditemukan merupakan organisme multiseluler pertama (organisme yang terdiri dari banyak sel) yang hidup di Bumi.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com