Meskipun vitamin C baik dikonsumsi setiap hari, namun kebutuhan vitamin C harian setiap orang bervariasi, tergantung pada usia, jenis kelamin, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Sebagai contoh, orang yang sering terkena paparan asap rokok dapat meningkatkan kebutuhan vitamin C, dikutip dari Medicine Net.
Namun demikian, para ahli telah merekomendasikan batas konsumsi vitamin C sebagai berikut:
Batas harian untuk vitamin C tersebut sudah termasuk yang diperoleh dari semua sumber makanan, minuman, dan suplemen.
Selain itu, batas konsumsi vitamin C setiap orang dapat bervariasi tergantung apakah mereka memiliki kondisi yang mendasarinya.
Misalnya, jika Anda memiliki penyakit ginjal kronis, penyakit hati kronis, riwayat batu ginjal, atau asam urat, maka tidak boleh mengonsumsi vitamin C lebih dari 1.000 mg per hari.
Kemudian, saat sedang hamil, Anda juga harus menghindari suplementasi vitamin C dalam dosis besar karena dapat menyebabkan kekurangan vitamin C pada bayi setelah melahirkan.
Baca juga: Bukan Jeruk, Ini 6 Buah dengan Kandungan Vitamin C Terbanyak
Suplemen vitamin C harus digunakan dengan hati-hati, terlebih bila Anda mengonsumsi obat tertentu seperti obat penurun lipid (niasin dan statin) atau obat tertentu yang digunakan untuk penyakit alzheimer.
Selain itu, konsumsi vitamin C juga dapat mengganggu pengobatan kanker (kemoterapi dan terapi radiasi). Asupan vitamin C yang berlebihan dapat menyebabkan efek samping berikut:
Jika Anda memiliki hemochromatosis, asupan vitamin C yang berlebihan dapat memperburuk kondisi dan menyebabkan kerusakan organ.
Hemokromatosis merupakan kondisi turunan yang menyebabkan tubuh menyerap terlalu banyak zat besi dari makanan yang dikonsumsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.