Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Bahaya Konsumsi Garam Berlebihan, Bisa Memicu Kematian Dini

Kompas.com - 22/01/2024, 10:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Garam merupakan salah satu bumbu dapur yang biasa digunakan untuk penyedap masakan.

Selain itu, garam juga dapat dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan agar tidak mudah basi atau kedaluwarsa.

Makanan tinggi garam umumnya ditemukan pada sajian yang diawetkan atau diolah, seperti sosis, ikan asin, nugget, dan sebagainya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan batas konsumsi garam sebanyak 5 gram garam per harinya atau sekitar 2000 miligram sodium.

Mengkonsumsi terlalu banyak garam bisa memicu kematian karena menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah dan peningkatan risiko kematian karena penyakit jantung dan stroke.

Lalu, apa saja risiko apabila mengonsumsi garam berlebihan?

Baca juga: Garam Vs Gula, Mana yang Lebih Membahayakan Tubuh?


Baca juga: Alasan Penderita Darah Tinggi Perlu Membatasi Asupan Garam

Bahaya konsumsi garam berlebihan

1. Memicu hipertensi, gagal jantung, dan kematian

Asupan garam yang berlebih akan meningkatkan risiko hipertensi atau yang lebih dikenal dengan istilah tekanan darah tinggi.

Hipertensi dapat meningkatkan risiko gagal jantung, yaitu suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh, dikutip dari Healthline.

Garam memengaruhi tekanan darah melalui beberapa jalur kompleks. Bahan dapur ini akan memengaruhi sistem hormonal, inflamasi, kekebalan, dan pencernaan tubuh.

Asupan garam berlebihan juga dapat menekan sistem renin-angiotensin, yang mengatur tekanan darah dan kadar natrium.

Penelitian tahun 2014 berjudul “Daily sodium consumption and CVD mortality in the general population: systematic review and meta-analysis of prospective studies” menemukan bahwa asupan natrium yang lebih tinggi dikaitkan dengan kematian akibat penyakit jantung.

Penelitian yang diterbitkan oleh Pusat Nasional Informasi Bioteknologi Amerika Serikat (NCBI) ini dilakukan terhadap lebih dari 220.000 orang dewasa yang dilakukan selama 13 tahun.

Selain itu, penelitian meta-analisis di tahun 2020 dengan judul “Dietary Sodium Intake and Risk of Cardiovascular Disease: A Systematic Review and Dose-Response Meta-Analysis” menemukan hasil yang serupa.

Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 600.000 orang menemukan bahwa setiap peningkatan 1 gram asupan natrium per hari dapat meningkatkan risiko penyakit jantung 6 persen lebih tinggi.

Baca juga: Asupan Garam Berlebih Bisa Picu Diabetes Tipe 2, Berapa Batas Amannya?

2. Memicu kanker perut

Kanker perut atau dikenal sebagai kanker lambung merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum dan penyebab kematian akibat kanker keempat di seluruh dunia.

Sebuah penelitian dengan judul “Salty Food Preference and Intake and Risk of Gastric Cancer: The JACC Study” menyebutkan bahwa mereka yang lebih menyukai makanan asin memiliki risiko 30 persen lebih besar terkena kanker lambung dibandingkan orang yang lebih menyukai makanan yang kurang asin.

Penelitian ini dilakukan kepada lebih dari 40.00 orang dewasa Jepang pada tahun 2016.

Selain itu, beberapa menemukan, makanan tinggi garam dapat meningkatkan mutasi sel dan penggandaan sel. Kondisi ini merupakan karakteristik dari perkembangan kanker di tubuh.

Alasan mengapa garam dapat memicu kanker lambung belum dipahami dengan baik. Meskipun demikian, peneliti menduga asupan garam yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan Helicobacter pylori (H. pylori) di perut.

Bakteri jenis ini dapat menyebabkan peradangan, tukak lambung, dan kemungkinan berkembangnya kanker lambung.

Baca juga: Gejala Anak yang Kebanyakan Mengonsumsi Garam, Apa Saja?

3. Meningkatkan risiko gagal ginjal

Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PB PERNEFRI) Pringgodigdo Nugroho mengatakan, kelebihan garam dapat memicu penyakit ginjal kronis.

Terlalu banyak konsumsi garam dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang menjadi pemicu utama gagal ginjal kronis.

“Kebanyakan makan garam itu hubungannya dengan hipertensi, jadi kandungan garam yang tinggi di dalam pembuluh darah itu akan menarik cairan lebih banyak di dalam pembuluh darah, tekanan darah jadi meningkat dan terjadi hipertensi, lama kelamaan menjadi penyakit ginjal kronik,” ungkapnya, dilansir dari Antaranews.

Ia menyebut, penyakit ginjal kronis perlu diwaspadai karena penyakit ini gejalanya sering tidak terdeteksi.

Ketika sudah terdeteksi, umumnya pasien akan langsung mencapai stadium yang tinggi dan mengharuskan untuk perawatan seperti cuci darah.

Baca juga: Ini Efek pada Tubuh jika Berhenti Mengonsumsi Garam Selama Sebulan

Ciri tubuh kelebihan garam

Dikutip dari Web MD, ada berbagai ciri di tubuh yang mengindikasikan bahwa konsumsi garam sudah berlebihan.

Berikut ciri-cirinya

  • Perut menjadi kembung
  • Tekanan darah meningkat
  • Terjadi bengkak di beberapa tubuh, seperti wajah, tangan, kaki, dan pergelangan kaki
  • Merasa cepat haus
  • Berat badan bertambah sekitar 1-1,8 kilogram per minggu
  • Sering buang air kecil
  • Tidak bisa tidur nyenyak
  • Merasa lemas
  • Mual
  • Diare
  • Perut menjadi sering kram.

Tanda-tanda ini memang tidak semuanya dirasakan oleh semua orang yang mengonsumsi garam berlebihan.

Namun, ada baiknya ketika sudah muncul beberapa tanda, segeralah untuk berkonsultasi kepada dokter atau tenaga medis lain di lingkungan terdekat.

Baca juga: Benarkah Mandi Air Garam Bisa Membuat Tubuh Lebih Rileks? Ini Penjelasan Dokter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com