Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Bahaya Konsumsi Garam Berlebihan, Bisa Memicu Kematian Dini

KOMPAS.com - Garam merupakan salah satu bumbu dapur yang biasa digunakan untuk penyedap masakan.

Selain itu, garam juga dapat dimanfaatkan untuk mengawetkan makanan agar tidak mudah basi atau kedaluwarsa.

Makanan tinggi garam umumnya ditemukan pada sajian yang diawetkan atau diolah, seperti sosis, ikan asin, nugget, dan sebagainya.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memberikan batas konsumsi garam sebanyak 5 gram garam per harinya atau sekitar 2000 miligram sodium.

Mengkonsumsi terlalu banyak garam bisa memicu kematian karena menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah dan peningkatan risiko kematian karena penyakit jantung dan stroke.

Lalu, apa saja risiko apabila mengonsumsi garam berlebihan?

Bahaya konsumsi garam berlebihan

1. Memicu hipertensi, gagal jantung, dan kematian

Asupan garam yang berlebih akan meningkatkan risiko hipertensi atau yang lebih dikenal dengan istilah tekanan darah tinggi.

Hipertensi dapat meningkatkan risiko gagal jantung, yaitu suatu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh, dikutip dari Healthline.

Garam memengaruhi tekanan darah melalui beberapa jalur kompleks. Bahan dapur ini akan memengaruhi sistem hormonal, inflamasi, kekebalan, dan pencernaan tubuh.

Asupan garam berlebihan juga dapat menekan sistem renin-angiotensin, yang mengatur tekanan darah dan kadar natrium.

Penelitian tahun 2014 berjudul “Daily sodium consumption and CVD mortality in the general population: systematic review and meta-analysis of prospective studies” menemukan bahwa asupan natrium yang lebih tinggi dikaitkan dengan kematian akibat penyakit jantung.

Penelitian yang diterbitkan oleh Pusat Nasional Informasi Bioteknologi Amerika Serikat (NCBI) ini dilakukan terhadap lebih dari 220.000 orang dewasa yang dilakukan selama 13 tahun.

Selain itu, penelitian meta-analisis di tahun 2020 dengan judul “Dietary Sodium Intake and Risk of Cardiovascular Disease: A Systematic Review and Dose-Response Meta-Analysis” menemukan hasil yang serupa.

Penelitian tersebut melibatkan lebih dari 600.000 orang menemukan bahwa setiap peningkatan 1 gram asupan natrium per hari dapat meningkatkan risiko penyakit jantung 6 persen lebih tinggi.


2. Memicu kanker perut

Kanker perut atau dikenal sebagai kanker lambung merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum dan penyebab kematian akibat kanker keempat di seluruh dunia.

Sebuah penelitian dengan judul “Salty Food Preference and Intake and Risk of Gastric Cancer: The JACC Study” menyebutkan bahwa mereka yang lebih menyukai makanan asin memiliki risiko 30 persen lebih besar terkena kanker lambung dibandingkan orang yang lebih menyukai makanan yang kurang asin.

Penelitian ini dilakukan kepada lebih dari 40.00 orang dewasa Jepang pada tahun 2016.

Selain itu, beberapa menemukan, makanan tinggi garam dapat meningkatkan mutasi sel dan penggandaan sel. Kondisi ini merupakan karakteristik dari perkembangan kanker di tubuh.

Alasan mengapa garam dapat memicu kanker lambung belum dipahami dengan baik. Meskipun demikian, peneliti menduga asupan garam yang tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan Helicobacter pylori (H. pylori) di perut.

Bakteri jenis ini dapat menyebabkan peradangan, tukak lambung, dan kemungkinan berkembangnya kanker lambung.

3. Meningkatkan risiko gagal ginjal

Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PB PERNEFRI) Pringgodigdo Nugroho mengatakan, kelebihan garam dapat memicu penyakit ginjal kronis.

Terlalu banyak konsumsi garam dapat menyebabkan tekanan darah tinggi yang menjadi pemicu utama gagal ginjal kronis.

“Kebanyakan makan garam itu hubungannya dengan hipertensi, jadi kandungan garam yang tinggi di dalam pembuluh darah itu akan menarik cairan lebih banyak di dalam pembuluh darah, tekanan darah jadi meningkat dan terjadi hipertensi, lama kelamaan menjadi penyakit ginjal kronik,” ungkapnya, dilansir dari Antaranews.

Ia menyebut, penyakit ginjal kronis perlu diwaspadai karena penyakit ini gejalanya sering tidak terdeteksi.

Ketika sudah terdeteksi, umumnya pasien akan langsung mencapai stadium yang tinggi dan mengharuskan untuk perawatan seperti cuci darah.

Ciri tubuh kelebihan garam

Dikutip dari Web MD, ada berbagai ciri di tubuh yang mengindikasikan bahwa konsumsi garam sudah berlebihan.

Berikut ciri-cirinya

  • Perut menjadi kembung
  • Tekanan darah meningkat
  • Terjadi bengkak di beberapa tubuh, seperti wajah, tangan, kaki, dan pergelangan kaki
  • Merasa cepat haus
  • Berat badan bertambah sekitar 1-1,8 kilogram per minggu
  • Sering buang air kecil
  • Tidak bisa tidur nyenyak
  • Merasa lemas
  • Mual
  • Diare
  • Perut menjadi sering kram.

Tanda-tanda ini memang tidak semuanya dirasakan oleh semua orang yang mengonsumsi garam berlebihan.

Namun, ada baiknya ketika sudah muncul beberapa tanda, segeralah untuk berkonsultasi kepada dokter atau tenaga medis lain di lingkungan terdekat.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/22/103000865/3-bahaya-konsumsi-garam-berlebihan-bisa-memicu-kematian-dini

Terkini Lainnya

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke