Kafein juga telah dikaitkan dengan peningkatan kecemasan dan serangan panik. Jadi mengurangi atau menghilangkan kafein dapat meningkatkan suasana hati Anda.
Hal ini mungkin karena didukung bahwa tanpa kafein, kualitas tidur akan membaik. Kurang tidur sendiri disebut sebagai pemicu kecemasan dan gangguan suasana hati lainnya.
Kafein dapat memengaruhi kualitas tidur bila dikonsumsi pada sore dan malam hari. Sebab, kafein menunda pelepasan melatonin, yakni hormon yang membuat tubuh lelah selama 40 menit.
Selain itu, kafein juga dapat mengurangi waktu tidur secara keseluruhan dan memperpendek periode tidur nyenyak. Sehingga, kondisi ini dapat meningkatkan rasa lelah di keesokan harinya.
Adapun bila berhenti mengonsumsi kafein, tidur Anda mungkin akan lebih baik. Beberapa bukti menunjukkan perbaikan terlihat hanya dalam waktu 12 jam.
Baca juga: Benarkah Telur dan Kopi Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Ovarium?
Mengurangi atau menghilangkan kafein juga dapat menyembuhkan sakit maag dan gangguan pencernaan.
Pasalnya, kafein menginduksi sekresi asam di lambung dan melemahkan sfingter esofagus, sehingga memicu asam lambung kambuh.
Berhenti mengonsumsi kafein juga dapat menurunkan tekanan darah dan menurunkan detak jantung, meskipun penelitian lain menunjukkan sedikit perubahan.
Manfaat berhenti mengonsumsi kafein selanjutnya yakni dapat menjaga kesehatan gigi.
Sebab, terlalu sering mengonsumsi kafein dapat menyebabkan perubahan warna gigi yang bisa mengganggu penampilan.
Mungkin perubahan warna gigi tersebut bukan disebabkan karena efek kafein secara langsung, namun karena teh dan kopi mengandung senyawa termasuk tanin yang dapat menodai gigi.
Selain itu, gula dalam minuman berenergi termasuk kopi, juga dapat menyebabkan kerusakan pada gigi.
Baca juga: Apa yang Harus Dilakukan Ketika Terlalu Banyak Konsumsi Kafein?
Kafein bekerja pada otot polos usus, terutama di usus besar yang dapat menyebabkan otot polos tersebut berkontraksi dan memicu keinginan untuk buang air besar.
Kafein juga dapat mengubah konsistensi kotoran, terutama jika Anda minum terlalu banyak, karena kafein memengaruhi penyerapan air.
Mengurangi asupan kafein dapat menyebabkan berkurangnya keinginan untuk buang air besar dan konsistensi tinja Anda dapat berubah.