Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diserukan Tiap Aksi Kamisan, Ini 17 Kasus Pelanggaran HAM Berat di Indonesia

Kompas.com - 18/01/2024, 21:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

5. Penghilangan Orang Secara Paksa 1997-1998

Peristiwa ini berkaitan dengan penculikan aktivis pro-demokrasi semasa Pemilu Legislatif Indonesia 1997 dan lengsernya Presiden Soeharto pada 1998. Tim Mawar bentukan Mayor Bambang Kristiono dikerahkan untuk menculik para aktivis pada 1997-1998.

Total, ada 22 aktivis ditangkap, dengan 13 orang di antaranya masih hilang sampai sekarang.

6. Kerusuhan Mei 1998

Kerusuhan terjadi di Jakarta pada 13-15 Mei 1998 dipicu krisis finansial Asia sejak 1997.

Kejadian ini menimbulkan aksi pembakaran, perusakan, serta penjarahan toko oleh massa. Sebanyak 499 orang tercatat meninggal dalam peristiwa ini. Lebih dari 4.000 gedung rusak dan merugikan negara sebesar Rp 2,5 triliun.

Baca juga: Masalah Agraria dan HAM, Mengapa Tak Terpisahkan?

7. Trisakti dan Semanggi I-II 1998-1999

Peristiwa Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998. Saat itu, empat mahasiswa Universitas Trisakti yang berdemo menentang pemerintahan Orde Baru meninggal tertembak.

Mereka adalah Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan Hendiawan Sie.

Sementara itu, Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998, bermula dari aksi protes terhadap pelaksanaan Sidang Istimewa MPR di pemerintahan Presiden BJ Habibie. Kejadian ini mengakibatkan 17 warga sipil tewas dalam bentrokan dengan aparat.

Pada Tragedi Semanggi II, 24–28 September 1999, massa menuntut pencabutan Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (PKB) yang kontroversial. 

8. Pembunuhan Dukun Santet 1998-1999

Dikutip dari Kompas.com (17/9/2022), tragedi pembunuhan massal ini menarget penduduk Banyuwangi yang dituduh sebagai dukun santet dan kalangan santri. Ini berawal dari data Bupati Banyuwangi Purnowo Sidik berisi nama terduga dukun santet yang bocor ke publik.

Menurut data pihak kepolisian, terdapat 85 korban meninggal, tiga orang luka berat, dan tujuh luka ringan. Namun, data lain menunjukkan sebanyak 157 orang meninggal.

9. Tragedi Simpang KKA, Aceh 1999

Tragedi yang dikenal juga sebagai Insiden Dewantara atau Tragedi Krueng Geukueh ini terjadi pada 3 Mei 1999 di Kecamatan Dewantara, Aceh. Awalnya, ada warga yang mendapat kekerasan dari aparat TNI pada 30 April.

Namun, aparat TNI justru menembak penduduk yang memprotes insiden tersebut. Tragedi ini mengakibatkan 23 orang meninggal dunia dan 30 orang luka-luka.

10. Peristiwa Wasior, Papua 2001-2002

Tragedi yang terjadi pada 13 Juni 2001 ini berawal dari protes warga ke perusahaan kayu PT VPP yang disebut mengingkari kesepakatan. Namun, perusahaan itu justru mendatangkan Brimob ke rumah warga di Wasior, Manokwari, Papua.

Dalam aksi ini, kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyerang dan menewaskan lima anggota Brimob dan karyawan perusahaan. Aksi itu dibalas tindak kekerasan pada warga. Tercatat empat orang meninggal, satu orang mengalami kekerasan seksual, lima orang hilang, dan 39 orang disiksa.

11. Peristiwa Wamena, Papua 2003

Peristiwa Wamena berawal saat sekelompok massa menyisir 25 kampung di Wamena Papua. Kelompok tak dikenal itu sebelumnya membobol Markas Kodim I 1702/Wamena dan menewaskan dua aparat.

Halaman:

Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com