Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meningkat Drastis, Kemenkes Sebut Ada 809.000 Kasus Aktif TBC di Indonesia

Kompas.com - 17/01/2024, 15:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Pada kasus TBC laten atau tanpa gejala, penderita baru menyadari terjangkit tuberkulosis setelah menjalani pemeriksaan untuk penyakit lain.

Sementara bagi penderita TBC aktif, gejala yang muncul dapat berupa:

  • Batuk yang berlangsung lama, sekitar tiga minggu atau lebih
  • Batuk biasanya disertai dengan dahak atau batuk darah
  • Nyeri dada saat bernapas atau batuk
  • Berkeringat di malam hari
  • Hilang nafsu makan
  • Penurunan berat badan
  • Demam dan menggigil
  • Kelelahan

Baca juga: Bahaya dan Tanda Seseorang Menatap Layar Ponsel Terlalu Lama, Kemenkes: Gunakan Rumus 20-20-20

Selain menyerang paru-paru, TBC juga dapat menyerang organ lain. Berikut beberapa gejala yang muncul akibat penyakit TBC di luar paru:

  • Pembengkakan kelenjar getah bening jika terkena TBC kelenjar
  • Kencing berdarah pada TBC ginjal
  • Nyeri punggung pada TBC tulang belakang
  • Sakit kepala dan kejang bila terkena TBC di otak
  • Sakit perut hebat jika mengalami TBC usus

Berbeda dengan orang dewasa, gejala TBC pada anak cenderung lebih sulit dikenali. Pasalnya, gejala TBC anak cenderung tidak khas, sehingga sering dianggap sebagai penyakit lain.

Berikut gejala yang mungkin ditemukan pada penderita TBC anak:

  • Batuk persisten selama lebih dari dua minggu
  • Berat badan menurun dalam dua bulan atau gagal tumbuh
  • Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati)
  • Demam terus-menerus selama lebih dari dua minggu
  • Anak tampak lemas (malaise) dan kurang aktif
  • Gejala tidak membaik meski telah diberikan antibiotik dan nutrisi

Orang yang mengalami gejala TBC perlu segera memeriksakan diri ke dokter, terutama jika tinggal bersama atau kontak erat dengan penderita.

Diagnosis dan pengobatan dini pada penyakit ini dapat membantu mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.

Baca juga: Ramai soal Sunat Perempuan yang Dilarang Kemenkes, Ini Risikonya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com