Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Perbedaan antara Jenjang Kuliah S1 dan D4? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 17/01/2024, 14:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Pendidikan tingkat perguruan tinggi di Indonesia memiliki berbagai jenjang, di antaranya adalah sarjana (S1) dan sarjana terapan (D4).

Jenjang S1 dikenal juga dengan sarjana akademik, karena lebih terfokus pada teori keilmuan sesuai dengan jurusan yang diminati.

Sedangkan sarjana terapan atau D4 berfokus pada penerapan praktis dalam bidang tertentu, yang diperoleh pada jalur pendidikan kejuruan di tingkat perguruan tinggi vokasi.

Meski demikian, keduanya setara dan yang membedakannya hanyalah pada gelar, kurikulum dan juga prospek kerja lulusannya.

Baca juga: 16 Kampus dengan Prodi Ilmu Komunikasi Terakreditasi Unggul di Indonesia 2023


Dikutip dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, jenjang D4 setara dengan setara dengan S1.

Program D4 atau sarjana terapan memiliki bobot praktik 60 persen dan teori 40 persen. Kurikulumnya lebih menekankan keterampilan praktis dan aplikatif di lapangan.

Sedangkan kurikulum pada jenjang S1 memiliki komposisi 60 persen teori dan 40 persen untuk praktik.

Baca juga: Daftar 10 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Yogyakarta

Meski terdapat perbedaan, lulusan sarjana (S1) atau sarjana terapan (D4) sama-sama memiliki nilai dan relevansi yang signifikan di pasar kerja.

Program D4 umumnya mempersiapkan lulusannya dengan keterampilan langsung yang dibutuhkan oleh industri.

Sementara program S1 cenderung menawarkan perspektif yang lebih luas dalam suatu bidang studi.

Baca juga: 9 Faktor yang Menyebabkan KIP Kuliah Dicabut, Mahasiswa Wajib Tahu

Perbedaan utama S1 dan D4

Perbedaan antara S1 dan D4.iStockphoto/Korrawin Perbedaan antara S1 dan D4.

Dilansir dari laman Fakultas Vokasi Universitas Airlangga, berikut adalah beberapa perbedaan utama antara S1 dan D4 atau sarjana terapan:

1. Kurikulum perkuliahan

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, perbedaan utama antara S1 dan D4 terletak pada praktik perkuliahannya.

Meski sama-sama menempuh pendidikan selama delapan semester, S1 lebih menitikberatkan pada 60 persen teori dan 40 persen praktik.

Sebaliknya D4 60 persen praktik dan 40 persen teori, karena fokusnya untuk menghasilkan lulusan yang unggul dan terampil agar siap terjun ke dunia usaha dan industri.

Baca juga: Daftar 10 Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Surabaya Versi uniRank

2. Metode kelulusan

Sesuai dengan kurikulum yang berlaku, kedua jenjang ini memiliki aturan yang berbeda dalam metode kelulusan atau tugas akhir mahasiswanya.

Mahasiswa program S1 umumnya memiliki tugas akhir skripsi, sedangkan program D4 akan membuat tugas akhir (TA).

Baca juga: 12 Perguruan Tinggi Negeri dengan Prodi Hukum Terakreditasi Unggul 2023

3. Gelar Lulusan

Mahasiswa S1 nantinya akan memperoleh gelar sarjana ilmu sesuai program studi yang diambil, misalnya Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM).

Sedangkan untuk mahasiswa D4 mendapatkan gelar sarjana dengan kata terapan di tengah gelar, misalnya Sarjana Terapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (S.Tr.KKK).

Baca juga: 10 Kampus dengan Jurusan Teknik Terbaik di Indonesia 2023

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 10 Universitas Terbaik di Indonesia Versi Webometric

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com