Ada kemungkinan mereka akan menderita ruam, kulit kemerahan, bengkak, atau gatal.
Kulit mereka juga dapat mengalami peningkatan kepekaan terhadap sinar Matahari sehingga meningkatkan kemungkinan terkena sengatan Matahari.
Selain penderita kolesterol tinggi, orang yang menggunakan obat penjaga kekebalan tubuh juga tidak disarankan konsumsi chrysanthemum dalam bentuk teh.
Jika sedang mengonsumsi obat untuk menekan sistem kekebalan tubuh, teh chrysanthemum akan memengaruhi kinerja obat tersebut.
Baca juga: 6 Pilihan Teh Herbal Terbaik untuk Membantu Tidur Nyenyak, Apa Saja?
Obat diabetes menjadi pengobatan lainnya yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan minum teh chrysanthemum.
Dilansir dari Lybrate, teh ini dapat menyebabkan efek samping jika berinteraksi dengan bahan kimia dan obat-obatan tertentu.
Karena itu, pasien diabetes yang sedang menjalani pengobatan insulin sangat dianjurkan untuk tidak mengonsumsinya.
Teh chrysanthemum sebenarnya bisa diminum sesekali oleh ibu yang sedang hamil.
Namun, dikutip dari Mom Junction (6/10/2023), konsumsi teh ini diyakini dapat menyebabkan kontraksi rahim yang tidak normal.
Jika dikonsumsi terlalu sering, minuman ini dikhawatirkan dapat menyebabkan keguguran, persalinan prematur, atau berat badan bayi yang baru lahir menjadi rendah.
Selain itu, kandungan teh chrysanthemum dapat melewati plasenta dan membahayakan kesehatan janin. Hal ini mungkin menyebabkan kelainan kongenital pada perkembangannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.