Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Kurang Tidur Dapat Meningkatkan Risiko Kanker

Kompas.com - 10/01/2024, 21:30 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah jurnal yang diterbitkan oleh American Cancer Society pada Selasa (11/7/2023) mengungkapkan peningkatan risiko kanker bagi orang yang kurang tidur.

Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan merekomendasikan tidur selama 7-8 jam per hari bagi orang dewasa dari usia 18-40 tahun.

Jurnal dengan judul Association of habitual sleep duration and its trajectory with the risk of cancer according to sex and body mass index in a population-based cohort menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari 6 jam setiap malam memiliki peningkatan risiko kanker, dikutip dari Cancer Therapy Advisor (11/7/2023).

Selain kelompok yang tidur kurang dari 6 jam, orang yang tidak tidur siang juga memiliki risiko kesehatan yang sama.

Hasil dari penelitian

Untuk penelitian ini, para peneliti menganalisis data dari 14.851 peserta di China Health and Retirement Longitudinal Study dan dilakukan kepada orang-orang yang berusia lebih dari 45 tahun.

Para peneliti mengevaluasi hubungan antara kanker dan durasi tidur malam hari, tidur siang, dan total durasi tidur.

Usia rata-rata peserta penelitian adalah 58-78 tahun dengan rincian 53 persen berjenis kelamin perempuan, 29 persen tidur kurang dari 6 jam per malam, dan 46,9 persen tidak tidur siang.

Dalam analisis multivariabel, individu yang tidur kurang dari 6 jam per malam memiliki risiko kanker 41 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidur 6-8 jam per malam.

Sementara itu, orang yang tidak tidur siang memiliki risiko 60 persen lebih tinggi terkena kanker dibandingkan mereka yang tidur siang lebih dari 1 jam per hari.

“Studi ini memberikan bukti baru tentang hubungan antara durasi tidur dan kejadian kanker, baik dari perspektif statis maupun dinamis,” tulis para peneliti.

Mereka menilai, ada beberapa penyebab kurang tidur dapat meningkatkan risiko kanker, seperti penurunan kadar melatonin, gangguan fungsi kekebalan tubuh, dan gangguan ritme sirkadian.

Baca juga: Orang Bisa Meninggal Saat Tidur, Ini Penjelasannya Menurut Sains

Bahaya kurang tidur bagi tubuh

Kurang tidur bisa meningkatkan risiko obesitas dan menurunkan sistem imun.Shutterstock/fizkes Kurang tidur bisa meningkatkan risiko obesitas dan menurunkan sistem imun.
Selain meningkatkan risiko kanker, ada beberapa bahaya lain yang dapat terjadi ketika tubuh kurang tidur.

Dilansir dari Healthline (13/9/2023), berikut risiko kesehatan jika kurang tidur.

1. Melemahkan imun

Saat Anda tidur, sistem kekebalan tubuh akan memproduksi zat pelindung yang melawan infeksi, seperti antibodi dan sitokin.

Tubuh akan menggunakan zat-zat ini untuk memerangi benda asing seperti bakteri dan virus.

Halaman:

Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com