Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Kereta di Bandung, Ahli Transportasi ITB Soroti 3 Hal yang Perlu Diperbaiki

Kompas.com - 05/01/2024, 18:50 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Mahardini Nur Afifah

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecelakaan kereta di Bandung yang melibatkan Kereta Api (KA) Turangga dengan KA Lokal Bandung Raya di petak Stasiun Cicalengka-Haurpugur, Bandung, Jawa Barat, terjadi Jumat (5/1/2024) pagi.

Berdasarkan data sementara dari Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Ibrahim Tompo, per Jumat siang, terdapat empat korban meninggal dunia dalam tabrakan kereta di Bandung itu. Keempat korban adalah petugas PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Informasi korban yang terbaru itu sebanyak 28 korban terluka, kemudian yang meninggal ada empat orang," katanya, seperti diberitakan Antara, Jumat sore.

Analisis pakar ikhwal penyebab kecelakaan kereta di Bandung

Musibah kecelakaan kereta api di Cicalengka ini mendapat sorotan dari ahli transportasi dari Kelompok Keahlian Rekayasa Transportasi, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL), Institut Teknologi Bandung (ITB) Sony Sulaksono Wibowo. 

Menurut Sony, kecelakaan kereta rawan terjadi di jalur kereta api tunggal atau single track, seperti di Cicalengka, Kabupaten Bandung.

"Kasus kecelakaan itu terjadi di jalur KA tunggal. Pada jalur seperti ini, penggunaannya bergantian dan biasanya ada prioritas," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (5/1/2024).

Sony menjelaskan, KA Turangga yang melaju jarak jauh dari Stasiun Gubeng, Surabaya menuju Stasiun Bandung semestinya diprioritaskan saat melaju di jalur tunggal seperti pada lokasi kecelakaan.

"KA Lokal Bandung Raya seharusnya menunggu KA Turangga lewat dari stasiun terdekat. Setelahnya, baru kereta lokal masuk ke jalur utama." jelas dia. 

Dalam pengamatan Sony, ada unsur miskomunikasi sebagai salah satu faktor penyebab kecelakaan KA Turangga kontra KA Lokal Bandung Raya.

"Kejadian tadi ada indikasi terjadi miskomunikasi sehingga kereta bisa tabrak adu banteng (berhadap-hadapan)," kata dia.

Berkaca dari kecelakaan kereta api di Cicalengka tersebut, Sony menyoroti beberapa hal yang perlu diperbaiki PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero selaku operator transportasi publik ini.

Baca juga: Detik-detik Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya, Gerbong Terangkat dan Terlempar ke Sawah


KAI perlu bangun jalur ganda

Sony mengatakan masih terdapat jalur tunggal di jalur kereta api Indonesia. Hal tersebut menjadikan jalur tersebut rawan kecelakaan.

Karena itu, dia mendorong KAI untuk segera membangun jalur kereta api yang ganda agar tidak terjadi kecelakaan serupa.

Jalur ganda atau double track memungkinkan dua kereta api bisa masuk ke arah yang sama tanpa perlu menunggu bergantian lewat.

"Hal yang menjadi perbaikan adalah sebenarnya segera pembangunan double track lajur selatan diselesaikan," tegas dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com