Media asal Singapura turut memberitakan adanya insiden dua kereta api yang saling bertabrakan di Bandung, Jawa Barat, Indonesia.
Media itu menuliskan bahwa kecelakaan transportasi sering terjadi di Indonesia.
"Negara kepulauan yang luas di mana bus, kereta api, dan bahkan pesawat sering kali sudah tua dan tidak dirawat dengan baik," tulisnya.
CNA bahkan menyebutkan pada 2015, terdapat tabrakan antara kereta komuter dan minibus di pelintasan sebidang di Jakarta yang menewaskan 16 orang.
Kemudian pada 2013, tujuh orang meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka ketika sebuah kereta komuter bertabrakan dengan sebuah kapal tanker bahan bakar di pelintasan kereta api di Jakarta dan terbakar.
Perihal tabrakan dua KA di Indonesia pada Jumat (5/1/2024), The Straits Times menyoroti adanya dua orang yang ditemukan terjepit di antara badan kereta.
Kendati demikian, media itu mengatakan bahwa Kepala Badan Sar Nasional (Basarnas) Bandung, Hery Marantika belum memberikan keterangan terkait dengan kedua orang yang terjebak tersebut.
"Berdasarkan siaran televisi media lokal menunjukkan penumpang dibantu keluar dari gerbong kereta, beberapa di antaranya sudah keluar rel seluruhnya," tulisnya.
Baca juga: Ini Daftar Korban Sementara Tabrakan KA Turangga dan KA Bandung Raya
New York Times turut memberitakan kecelakaan dua KA di Bandung, Jawa Barat dengan menuliskan judul "Deaths Reported After Two Trains Collide in Indonesia".
Media asal Amerika Serikat (AS) itu menyebutkan adanya 500 penumpang yang berhasil dievakuasi pada Jumat pagi setelah dua kereta bertabrakan di tepi sawah, dekat Kota Bandung, Indonesia.
"Berdasarkan rekaman dari lokasi kejadian menunjukkan gerbong kereta hancur, termasuk dua gerbong yang keluar dari rel dan masuk ke sawah yang terendam banjir," tulis media tersebut.
Selain itu, New York Times juga menjelaskan terkait dengan kronologi sebelum kedua KA tersebut saling bertabrakan.
"Satu kereta merupakan jalur komuter lokal, dan kereta lainnya sedang menuju ke barat menuju Bandung dari Kota Surabaya ketika kecelakaan terjadi," tulisnya.
Selain itu, New York Times juga menyoroti tentang keselamatan KA yang masih menjadi perhatian utama di Indonesia, meskipun jumlah kecelakaan kereta api besar di sana telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Di mana, terdapat 35 kecelakaan kereta api antara 2010 dan 2016, dan kecelakaan tersebut dikaitkan dengan 55 kematian dan cedera pada lebih dari 240 penumpang.
"Lebih dari seperempat kecelakaan tersebut adalah tabrakan kereta api; yang lainnya tergelincir atau insiden lainnya," tulis New York Times.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.