Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gibran Dijuluki "Nepo Baby" oleh Media Asing, Apa Artinya?

Kompas.com - 27/12/2023, 16:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Makna penggunaan nepo baby

Sementara itu sosiolog dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Drajat Tri Kartono menjelaskan, istilah 'nepo baby' memang bernada negatif.

Menurut dia, 'nepo baby' berasal dari tulisan seorang pengamat yang merujuk pada anak-anak artis di dunia seni Hollywood.

Mereka disebut 'nepo baby' karena bisa langsung masuk ke film-film besar tanpa bekal kemampuan akting yang tinggi.

"Jadi 'nepo baby' itu adalah privilege yang diberikan orangtuanya, temannya menjadi jembatan bagi anak-anaknya untuk bisa masuk ke dalam panggung kelas yang atas," jelasnya kepada Kompas.com, Selasa.

Drajat menyebut, orang-orang yang 'nepo baby' mendapatkan prestasi atau masuk dalam kelas yang tinggi bukan karena kemampuan profesional yang dia miliki. 

Namun, karena orang itu memiliki hubungan baik dengan orang-orang di sekitar dia. Misal, orangtua, saudara, atau temannya.

Menurutnya, sistem nepotisme tersebut sudah ada sejak zaman dulu di berbagai bidang termasuk politik dan bisnis.

Meski tampak negatif, Drajat mengatakan ada yang menganggap orang 'nepo baby' lebih terpercaya dan lebih setia.

"Kalau orang-orang ini setia, maka perlindungan terhadap penguasa ekonomi atau politik akan tetap terjaga," tambahnya.

Baca juga: Prabowo Disebut Anies Tidak Tahan Jadi Oposisi, Apa Arti Oposisi?

Kebalikan dari meritokrasi

Lebih lanjut, Drajat menyebut 'nepo baby' merupakan kebalikan dari 'meritokrasi'.

Meritokrasi adalah sistem yang memberikan kesempatan kepada seseorang memimpin berdasarkan kemampuan atau prestasinya.

"Orang yang berprestasi dan bisa loncat ke atas karena kemampuannya begitu besar," lanjut dia.

Drajat mengakui saat ini ada banyak orang yang masuk kategori 'nepo baby'. Namun meski mendapatkan posisi atas karena nepotisme, hal tersebut didapatkan karena adanya usaha.

Orang tersebut, katanya, memang mendapatkan akses kelas atas dari orang terdekat. Ketika berada di posisi atas, orang itu tetap bersaing profesional menunjukkan dia pantas di sana.

"Apakah ada yang full 'nepo baby' atau full 'merit baby', kebanyakan saat ini adalah campuran," tambahnya.

Drajat menyebut orang yang 'nepo baby' juga perlu berusaha untuk ada di posisinya. Jika tidak, dia akan mendapatkan hukuman sosial yang lebih besar.

"Kalau 'nepo baby' bisa menunjukkan kemampuannya di kelas atas, orang juga akan memberi pengakuan," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com