Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang dengan Kecerdasan Emosional Tinggi Tak Pernah Lakukan Hal Ini

Kompas.com - 27/12/2023, 15:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Emotional intelligence atau kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengidentifikasi, mengelola, serta mengantisipasi perasaan diri sendiri maupun orang lain.

Psikolog dan penulis Daniel Goleman menciptakan istilah ini dalam bukunya Emotional Intelligence: Why It Can Matter More Than IQ yang terbit pada 1995.

Semakin tinggi kecerdasan emosional seseorang, semakin mudah pula untuk memahami perasaannya ataupun perasaan orang lain.

Sebaliknya, seseorang dengan tingkat kecerdasan emosional rendah cenderung tidak mampu memahami emosi secara akurat.

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, Kamis (21/12/2023), kecerdasan emosional atau EQ pada dasarnya penting dalam setiap aspek kehidupan.

Jenis kecerdasan ini dapat membantu seseorang tetap tenang di bawah tekanan dan menghindari momen canggung.

Beberapa ahli pun percaya, EQ lebih penting daripada intelligence quotient (IQ) atau kecerdasan intelektual dalam menentukan kesuksesan hidup secara keseluruhan.

Oleh karena itu, memiliki EQ yang tinggi bukan hanya dapat berdampak positif pada hubungan interpersonal, tetapi juga kesehatan mental dan fisik.

Nah, beberapa tindakan juga dapat menjadi tanda seseorang memiliki kecerdasan emosional tinggi, termasuk dalam berinteraksi dengan orang lain.

Lantas, apa saja tanda-tanda kecerdasan emosional tinggi?

Baca juga: Kata-kata Ini Sering Diucapkan Seseorang dengan Kecerdasan Emosional Rendah


Sikap yang jadi tanda kecerdasan emosional tinggi

Pakar dan peneliti EQ selama lebih dari 20 tahun, Harvey Deutschendorf mengungkap, orang dengan tingkat kecerdasan emosional tinggi terlihat dari caranya berinteraksi dengan sesama.

"Untuk menumbuhkan dan mengembangkan hubungan yang bermakna, Anda harus berkomunikasi dan membaca bahasa tubuh secara efektif," kata dia, dikutip dari CNBC, Minggu (19/11/2023).

Berikut delapan hal yang tidak pernah dilakukan oleh orang dengan kecerdasan emosional tinggi saat berbicara dan berinteraksi dengan orang lain:

1. Tidak fokus hanya pada diri sendiri

Orang dengan EQ tinggi menghargai pengakuan atas sesuatu yang orang lain lakukan dan banggakan, tidak hanya berfokus pada segala pencapaian diri sendiri.

"Melakukan hal ini dengan tulus memastikan bahwa Anda akan diingat secara positif," terang Deutschendorf.

2. Tidak memaksakan pendapat

Saat terlibat dalam perdebatan dan memaksa orang lain untuk sependapat, secara alami mereka akan bersikap defensif.

Kondisi ini, menurut Deutschendorf, justru akan menjadi penghalang penyatuan pendapat serta bertentangan dengan upaya persuasif yang sedang coba dilakukan.

Alih-alih memaksakan pendapat, cobalah untuk mendengarkan secara aktif dan biarkan orang lain merasa "mengendalikan situasi" dengan mengajaknya berbicara.

3. Tidak mengabaikan masalah

Seorang pekerja dengan EQ tinggi tidak akan mengabaikan masalah yang sebenarnya dapat mereka bantu hanya karena tidak ada dalam deskripsi pekerjaan.

Umumnya, mereka selalu bersedia berbagi waktu dan pengetahuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan.

"Mereka memandang perannya sebagai bagian penting dari keseluruhan dan sering kali mencari cara untuk berkontribusi pada organisasi," tutur Deutschendorf.

Baca juga: 10 Tanda bahwa Anda Memiliki Kedewasaan Emosional

4. Tidak menyia-nyiakan waktunya dengan sembarang orang

Ilustrasi kecerdasan emosional. Orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi cenderung bergaul dengan individu yang berpikiran positif serta memiliki tujuan dan aspirasi serupa.DOK. GROWTH CENTER Ilustrasi kecerdasan emosional. Orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi cenderung bergaul dengan individu yang berpikiran positif serta memiliki tujuan dan aspirasi serupa.

Orang-orang dengan kecerdasan emosional tinggi cenderung bergaul dengan individu yang berpikiran positif serta memiliki tujuan dan aspirasi serupa.

Deutschendorf mengatakan, kelompok orang ini akan saling mendukung dan merayakan pencapaian satu sama lain.

"Sebaliknya, orang negatif hanya akan menguras energi. Saat Anda berada di sekitar mereka, lakukan yang terbaik untuk menghilangkan kebisingan dan membatasi interaksi Anda," lanjutnya.

5. Tidak membiarkan apa pun mengalihkan perhatian

Saat seseorang berbicara, kerap kali ada individu yang perhatiannya terganggu, seperti melirik orang lain atau melihat ponsel dan jam tangan.

Orang dengan EQ tinggi cenderung tidak akan membiarkan apa pun mengalihkan perhatian saat orang lain atau dirinya berbicara.

Perhatian mereka juga masih akan fokus dan tidak teralihkan, sebelum pembicaraan benar-benar selesai.

"Buat orang lain sadar bahwa Anda fokus dengan menghadap mereka secara langsung, tersenyum, dan melakukan kontak mata," kata Deutschendorf.

Baca juga: Tim Bubur Diaduk Vs Tak Diaduk, Penelitian Ungkap Beda Kecerdasan Emosional Keduanya

6. Tidak melupakan detail kecil

Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi biasanya tidak melupakan detail kecil yang berhubungan dengan lawan bicara.freepik.com Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi biasanya tidak melupakan detail kecil yang berhubungan dengan lawan bicara.

Mereka yang memiliki kecerdasan emosional tinggi biasanya tidak melupakan detail kecil yang berhubungan dengan lawan bicara.

"Saat Anda bertemu seseorang untuk pertama kalinya, ulangi namanya dan sebarkan sepanjang percakapan," ujar Deutschendorf.

"Ingatlah hal-hal penting seperti nama pasangan, anak, hewan peliharaan atau tempat liburan favorit," sambungnya.

Menurut Deutschendorf, hal tersebut akan menambah keintiman interaksi dan emosi yang terjalin dengan orang lain.

7. Menghindari lelucon yang menyinggung

Jika ada kemungkinan seseorang tersinggung karena sebuah lelucon, jangan lontarkan lantaran akan menunjukkan tingkat EQ yang rendah.

Lelucon yang tidak berkenan juga merupakan salah satu cara tercepat untuk membuat orang tidak tertarik.

"Karena ini menunjukkan kurangnya kesadaran dan kepekaan," papar Deutschendorf.

8. Tidak banyak bicara

Orang yang cerdas secara emosional mencoba untuk lebih mendengarkan dan memahami suatu situasi.

Mereka kerap mengajukan pertanyaan yang memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengekspresikan diri.

"Pertanyaan Anda mungkin membuka jalan menuju percakapan dan penyelesaian yang lebih bermakna," tutur Deutschendorf.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com