Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 10 Tahun di Ponorogo Tunggui Jasad Ibunya yang Sudah Meninggal 3 Hari

Kompas.com - 24/12/2023, 09:00 WIB
Laksmi Pradipta Amaranggana,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial DWH (45) ditemukan meninggal setelah tiga hari tidak keluar dari rumahnya.

DWH ditemukan tak bernyawa di Perumahan Pasade, Kelurahan Tonatan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, pada Jumat (22/12/2023).

Saat ditemukan, anaknya yang berinisial QU (10) masih menunggui korban di dalam rumah.

Wakil RT Perumahan Pasade, Wahyudin mengatakan, DWH diduga sudah meninggal selama tiga hari sebelum ditemukan.

“Jadi ibu DWH ini di sini tinggal bersama anaknya, dan selama tiga hari itu anaknya menunggui ibunya yang sudah meninggal dunia,” kata Wahyudin, Sabtu (23/12/2023), dilansir dari Kompas.com Sabtu (23/12/2023).

Baca juga: Motif dan Peran Pembunuh Karyawan MRT, Jasad Dibuang ke KBT Cakung


Baca juga: Fakta Temuan 5 Jenazah di Gedung Kampus Unpri, Penggeledahan Dilakukan 2 Kali

1. Berawal dari bau busuk menyengat

Seorang aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo ditemukan meninggal dunia di rumahnya. ASN tersebut seorang perempuan. 
tribunjatim.com/Pramita Kusumaningrum Seorang aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo ditemukan meninggal dunia di rumahnya. ASN tersebut seorang perempuan.

Penemuan jenazah DWH bermula saat warga mencium bau menyengat dari sekitar lingkungan rumah DWH.

“Baunya menyengat. Kondisi DWH sudah membengkak. Pas lewat sini aromanya sudah menyengat dikira tikus,” ujar Wahyudin, dikutip dari Kompas.com Sabtu (23/12/2023).

Setelah ditemukan, jasad korban sudah menimbulkan bau menyengat dan berada dalam posisi telentang di atas kursi.

Baca juga: Jenazah Warga di Bandung Ditahan RS karena Menunggak BPJS Kesehatan, Ini Kata Manajemen

2. DWH dan QU pribadi yang tertutup

Wahyudin menuturkan bahwa DWH dan QU merupakan orang yang tertutup dan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar.

“Jadi waktu ibunya meninggal anaknya juga tidak memberitahu warga. Anaknya memang jarang keluar kurang sosialisasi,” ucap Wahyudin, dilansir dari Kompas.com Sabtu (23/12/2023).

Wahyudin menjelaskan, DWH baru saja menempati rumah tersebut pada Lebaran tahun 2023.

“Hanya dua orang di rumah sini, yang saya tahu ya DWH dan anaknya berinisial Q berusia 10 tahun itu,” ungkapnya.

Baca juga: Sosok Abdur Rahman Amir Ruddin, Remaja yang Shalatkan Jenazah Orangtua dan 4 Adiknya

3. QU masih sempat beli makan

Wahyudin mengatakan, karena saking tertutupnya, ia tak pernah tahu DWH ada di rumah atau tidak.

Lebih lanjut, ia mengaku tidak menyadari dalam tiga hari tersebut DWH sudah meninggal dunia.

“Anaknya selama 3 hari ibunya meninggal dunia ya di rumah. Bahkan dua kali keluar beli makan. Anaknya memang jarang keluar, kurang sosialisasi,” kata Wahyudin, dikutip dari Kompas.com Sabtu (23/12/2023).

Baca juga: Ramai Diperbincangkan, Apakah Mobil Jenazah Harus Diprioritaskan di Jalan Raya?

Halaman:

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com