Profesor Departemen Arkeologi di Universitas Durham Janet Montgomery menemukan bahwa kerangka manusia purba itu pernah tinggal di lokasi yang gersang di sebelah timur benua Eropa hingga usia 5-6 tahun.
Hal itu dibuktikan dari makanan yang dikonsumsinya, yakni berupa biji-bijian dan lebih banyak gandum.
"Seiring pertumbuhannya, ia bermigrasi ke barat," kata Montgomery.
Migrasi tersebut membuat pola makan Offord Cluny 203645 berubah.
"Pola makannya berubah lagi sekitar usia sembilan tahun, yang mengindikasikan bahwa dia pindah ke Eropa Tenggara atau Tengah saat masih kecil sebelum tiba di Inggris dan meninggal di suatu tempat antara usia 18 dan 25 tahun," terangnya.
Baca juga: Temuan Situs Kuno, Wanita Spanyol Selamat Usai Jalani Dua Kali Bedah Kepala 4.500 Tahun Lalu
Para peneliti memiliki beberapa teori mengenai bagaimana Offord Cluny 203645 pindah ke Eropa, salah satunya berkaitan dengan pertempuran dari tahun 175 Masehi.
Saat itu, Kaisar Romawi Marcus Aurelius mengalahkan pasukan Sarmatia di perbatasan timur laut kekaisaran.
Dia memasukkan kavaleri ke dalam pasukannya dan mengirim beberapa di antaranya ke Inggris sehingga memungkinkan pria itu ikut pindah bersama mereka saat masih kecil.
Alex Smith, manajer pasca-penggalian untuk MOLA Headland Infrastructure mengatakan bahwa teori ini berhubungan dengan bukti penguburan sebelumnya dari Inggris yang menunjukkan bahwa seluruh keluarga mungkin telah bergabung dengan 5.500 anggota kavaleri Sarmatia yang dikirim ke Inggris oleh Marcus Aurelius.
Baca juga: Misteri Temuan Kerangka Manusia dalam Drum di Aceh, Berada di Sungai sejak 2011
Mengacu pada catatan sejarah, Offord Cluny 203645 bisa jadi adalah putra seorang prajurit kavaleri, atau mungkin budaknya.
Hal itu dibuktikan dari sebuah unit kavaleri Sarmatia yang tergabung dalam tentara Romawi ditempatkan di Inggris.
Namun tidak bisa dipastikan bahwa kerangka pria itu adalah bagian dari unit kavaleri. Hal ini karena peneliti tidak menemukan benda apapun di dalam kuburannya.
"Secara umum, kami memiliki bukti yang sangat terbatas untuk Sarmatian yang ditempatkan di Inggris. Kami tahu mereka kemungkinan besar berada di Tembok Hadrian, dan di Catterick di Yorkshire Utara, tetapi mereka mungkin telah terpecah-pecah di seluruh negeri. Jika pemuda ini adalah bagian dari kavaleri, maka mungkin dia meninggal dalam perjalanan menuju lokasi militer," kata Smith.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.