Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindiran Jokowi untuk Daerah yang Cat Bangunannya Pakai Warna Parpol Kepala Daerah...

Kompas.com - 16/12/2023, 21:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyindir kota-kota yang kerap menggunakan warna cat menyesuaikan asal partai politik kepala daerah.

Sindiran tersebut disampaikan Jokowi saat membuka Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) 2023 di Kota Bogor, Jawa Barat pada Jumat (15/12/2023).

"Saya kadang-kadang kalau masuk ke sebuah kota, dari sisi catnya saja saya sudah tahu ini (kepala daerah) dari partai apa," kata Jokowi, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Sumber Keuangan Partai Politik, dari Mana Saja?

Menurutnya, penggunaan warna partai sebagai warna bangunan di suatu daerah adalah hal yang tidak nyambung.

"Masak warna partai masuk ke kota. Ya, nggak sambung kan? Tapi dipaksakan, karena pemimpinnya dari partai," ujarnya.

Jokowi mencontohkan, ketika datang ke suatu daerah dengan kepala daerah dari partai A yang warna bendera partai ungu misalnya, maka kantor-kantor pemerintahannya pun sering kali langsung dicat ungu.

"Saya hampir tiap hari ke daerah. Tahu, ini dari partai ini, wali kotanya ini dari partai ini. Termasuk baju yang kita pakai sekarang," katanya lagi.

Baca juga: Hak dan Kewajiban Partai Politik

Baca juga: Pengertian Partai Politik: Tujuan, Fungsi, serta Hak dan Kewajibannya

Meminta kota memiliki perencanaan detail

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga meminta agar setiap kepala daerah untuk memiliki perencanaan kota yang detail, serta memiliki gagasan yang besar.

Ia juga mengimbau, agar para wali kota mengundang para arsitek-arsitek lanskap yang baik ketika membuat perencanaan kota.

"Ke depan harus betul-betul gagasan-gagasan besar kita rencanakan, kita desain sehingga kita punya kekuatan kota dengan keunggulan sendiri-sendiri," kata Jokowi.

Selain mengkritik penggunaan warna cat yang menyesuaikan warna partai kepala daerah, Jokowi juga mengkritisi mengenai keseragaman semboyan di setiap daerah.

Sering kali menurutnya, setiap kota memiliki semboyan yang mirip antara satu kota dan kota lain.

"Kenapa kota kita ini hampir mirip-mirip semuanya, dengan brand yang mirip-mirip semuanya. 'Berhiber', 'Berseri', pokoknya pakai 'Ber'," katanya lagi.

Baca juga: Tentang Ibu Kota Baru, Mengapa Harus Pindah?

Jokowi mengimbau agar setiap kota memiliki diferensiasi, menampilkan kelebihannya masing-masing yang membedakannya dengan kota-kota lainnya.

“Sering saya sampaikan mestinya setiap kota itu punya perbedaan-perbedaan, karena unggulannya semuanya memiliki. Dan kita tahu kota-kota di Indonesia tidak ada yang spesifik memiliki kekuatan dan diferensiasi dibanding kota-kota lain,” ujarnya.

Ia mencontohkan mengenai beberapa contoh kota di dunia yang menurutnya menarik karena memiliki beberapa keunggulan.

Sejumlah kota yang menurutnya menarik di antaranya adalah Sunnylands di California, Amerika Serikat yang unggul dengan lapangan golf.

Atau Kota Koln di Jerman yang unggul karena kerap mengadakan pameran.

“Ada lagi yang sangat terkenal yang karena itu bidang saya, kota mebel yang namanya High Point, ini di North California," pungkasnya.

Baca juga: Mengenal Sunnylands, Kota di California yang Dikagumi oleh Jokowi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com