Alfons mengatakan, QR code yang disalahgunakan oleh pelaku kejahatan untuk melakukan quishing tidak bisa diidentifikasi karena wujudnya berupa QR code.
Namun, modus penipuan tersebut dapat diidentifikasi setelah di-scan atau dipindai dan dipelajari ke mana arah QR code ini.
"Bahayanya sama, tetapi lebih sulit diidentifikasi sebelum di-scan. Sehingga sulit diblok oleh anti spam atau anti-scam," ungkapo Alfons.
Agar masyarakat tidak terkecoh dengan penipuan QR code, pihaknya menyarankan langkah pencegahan.
Salah satunya masyarakat diminta untuk tidak mengklik tautan phising atau sembarangan memindai QR code, baik yang dikirimkan melalui email, SMS, atau WhatsApp.
Alfons juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan scan QR code dari lokasi tidak dikenal seperti mall atau jalan walau menjanjikan hadiah undian atau sejenisnya.
"Karena dengan scan akan mengarahkan kita pada situs phishing yang akan menipu korbannya untuk memberikan kredensial atau mengunduh aplikasi malware jahat," jelas Alfons.
Baca juga: Dituding Rawan Phising, Kominfo Tegaskan Aplikasi PeduliLindungi Aman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.