Oleh karena itu, semua pasangan capres-cawapres harus mengantisipasi dan mempersiapkan diri dengan optimal.
Jika terjadi kekeliruan argumen atau sekadar "slip of tongue", secara otomatis akan dimanfaatkan lawan untuk mendegradasi kredibilitas politik dan elektoralnya.
Baca juga: Daftar Panelis dan Tema Debat Pilpres Perdana 12 Desember 2023
Berkaca dari Pilpres 2004-2019, Umam melihat bahwa debat Pilpres 2024 bisa membentuk persepsi publik terkait kecakapan, kredibilitas, dan kapasitas capres-cawapres yang berkontestasi.
"Kemenangan dalam debat pilpres terbukti bisa mengubah peta basis dukungan politik, terutama di segmen kelas menengah terdidik dan masyarakat secara umum yang menjadi elemen swing voters dan undecided voters," tutur Umam.
Hal ini terbukti dalam Pilpres 2004 hingga Pilpres 2014, ketika Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Joko Widodo (Jokowi) mampu melampaui elektabilitas lawannya, yakni Megawati Soekarnoputri dan Prabowo.
Oleh sebab itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pemilu 2024 yang netral dan independen harus memastikan bahwa debat pilpres berjalan secara adil.
Netralitas moderator debat dan kerahasiaan pertanyaan-pertanyaan dalam debat juga harus benar-benar dijaga.
"Jangan sampai ada pihak yang merasa dirinya dirugikan oleh adanya dugaan-dugaan ketidaknetralan terkait proses, aktor yang terlibat dan juga materi debat," tandas Umam.
Baca juga: Profil Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel, Moderator Debat Perdana Capres-Cawapres 2024
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.