KOMPAS.com - Peringatan Black Friday tahun ini dirayakan pada Jumat (24/11/2023).
Black Friday atau Jumat Hitam diperingati setiap tahun pada hari Jumat terakhir di akhir November.
Berkembang di Amerika Serikat, peringatan ini mulai diterapkan di berbagai negara terutama oleh pusat perbelanjaan yang memberikan diskon dan promo besar-besaran.
Lalu, apa yang dimaksud dengan Black Friday dan bagaimana sejarah kemunculan peringatan tersebut?
Baca juga: Friday The 13th Dianggap Mengerikan dan Bawa Sial, Bagaimana Asal-usulnya?
Baca juga: Sejarah Black Friday, Bagaimana Awal Mulanya?
Black Friday adalah hari di mana para penjual akan mengiklankan dan menawarkan promo atau diskon besar-besaran kepada para pembeli.
Diberitakan Kompas.com (27/11/2021), hal tersebut membuat Black Friday dikenal sebagai "Hari Belanja Sedunia" atau surga belanja.
Black Friday diperingati pada Jumat di akhir November setelah liburan Thanksgiving di Amerika Serikat.
Peringatan ini menjadi hari penanda awal musim belanja masyarakat selama masa liburan.
Baca juga: Heboh Promo Black Friday, Bagaimana Sejarahnya?
Para penjual akan membuka toko mereka secara online maupun offline untuk waktu yang lama. Toko-toko akan terus buka sebelum Matahari terbut hingga tengah malam.
Tidak selalu di hari peringatannya, beberapa penjual bahkan menawarkan diskon Black Friday sejak awal November.
Karena kebiasaan berbelanja di Black Friday, para ahli menilai kondisi ekonomi di Amerika Serikat dan negara-negara lain yang merayakannya dari perputaran uang selama periode ini.
Para ahli ekonomi percaya, penjualan yang rendah di Black Friday dapat menunjukkan penurunan tingkat ekonomi di negara tersebut dan berlaku pula sebaliknya.
Baca juga: 6 Trik Memikat Pembeli di Momen Black Friday
Dilansir dari Cincinnati, peristiwa yang menginisiasi Black Friday pertama kali terjadi pada Jumat, 24 September 1869.
Saat itu, pasar emas Amerika Serikat jatuh. Dua pemodal Wall Street, Jay Gould dan Jim Fisk berniat memperbaiki situasi tersebut.