Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Hari Jumat Keempat di Bulan November Disebut Black Friday, Ini Asal-usulnya

Kompas.com - 23/11/2023, 19:30 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Black Friday terjadi sehari setelah Thanksgiving, dan merupakan salah satu hari belanja tersibuk di Amerika Serikat (AS) setiap tahunnya.

Thanksgiving Day sendiri merupakan sebuah perayaan yang dilaksanakan setiap hari Kamis keempat di bulan November.

Saat Black Friday, toko-toko di AS biasanya menawarkan diskon khusus untuk berbagai macam barang dalam upaya memikat para konsumen, baik secara langsung maupun online.

Ada anggapan jika istilah Black Friday berasal dari konsep bahwa, toko-toko dalam keadaan merugi atau berada dalam “zona merah”, hingga sehari setelah Thanksgiving.

Itu ketika penjualan besar-besaran menghasilkan keuntungan atau menempatkan toko-toko pada posisi menguntungkan, “dalam zona hitam”. Namun, anggapan tersebut tidak benar.

Baca juga: Mengenal Asal-usul Robin Hood, Apakah Sosoknya Benar-benar Ada?


Lantas, bagaimana sejarah awal Black Friday?

Sejarah Black Friday

Dikutip dari laman Britannica, istilah Black Friday berasal dari awal tahun 1960-an, di mana petugas polisi di Philadelphia mulai menggunakan frasa “Black Friday”.

Frasa tersebut dipakai untuk menggambarkan kekacauan yang diakibatkan ketika sejumlah besar wisatawan pinggiran kota datang ke kota untuk memulai “belanja liburan” mereka.

Kerumunan besar ini membuat polisi sibuk dan bekerja dalam shift yang lebih lama dari biasanya, karena menangani kemacetan lalu lintas, kecelakaan, dan masalah lainnya.

Dalam beberapa tahun, istilah Black Friday mengakar di Philadelphia. Para pedagang di kota berusaha menampilkan istilah yang lebih positif dengan menyebutnya “Big Friday”.

Baca juga: Mengapa Kawasan Eropa Utara Disebut Skandinavia?

Ungkapan “Black Friday” berkembang secara nasional pada akhir 1980-an, ketika para pedagang mulai menyebarkan narasi keuntungan red to black (merah ke hitam).

Narasi tersebut menggambarkan Black Friday sebagai hari di mana toko-toko mulai menghasilkan keuntungan terbesar dalam setahun, dan menjadi hari belanja terbesar di AS.

Padahal, jika melihat fakta, sebagian besar toko mengalami penjualan terbesar pada hari Sabtu sebelum Natal.

Sejak saat itu, akar istilah Black Friday yang cenderung gelap di Philadelphia perlahan dilupakan, terganti pesta belanja.

Baca juga: Mengenal Paman Sam, Sosok yang Menjadi Simbol Negara Amerika Serikat

Istilah untuk krisis keuangan

Ilustrasi krisis keuangan Black Friday.iStockphoto/SARINYAPINNGAM Ilustrasi krisis keuangan Black Friday.

Black Friday yang umum dikenal adalh istilah yang mengacu pada belanja besar-besaran di hari Jumat, tepat sehari setelah Thanksgiving.

Namun di sisi lain, secara historis istilah Black Friday memiliki konotasi lain, yang tidak ada hubungannya dengan belanja.

Dilansir dari laman History, penggunaan istilah “Black Friday” yang tercatat pertama kali diterapkan pada krisis keuangan, saat jatuhnya pasar emas AS pada 24 September 1869.

Dua pemodal Wall Street, Jay Gould dan Jim Fisk, berusaha untuk memojokkan pasar emas nasional di New York Gold Exchange.

Baca juga: 6 Krisis Keuangan Paling Parah di Dunia

Mereka bekerja sama untuk membeli sebanyak mungkin emas negara, dengan harapan dapat menaikkan harga, dan menjualnya untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi.

Pada Jumat, 24 September, konspirasi tersebut terungkap, ditambah intervensi dari Presiden AS Ulysses S. Grant menyebabkan rencana mereka gagal.

Hal tersebut membuat pasar saham terjun bebas dan membuat banyak orang Amerika bangkrut, mulai dari konglomerat Wall Street hingga petani.

Peristiwa tersebut kemudian dikenal dengan istilah Black Friday. Namun, ini bukanlah kondisi yang mengacu pada hari belanja besar pada Jumat keempat bulan November.

Baca juga: Sejarah di Balik Nama Union Jack, Julukan Bendera United Kingdom

Ada pula mitos lain yang memberikan persepsi buruk terhadap tradisi tersebut, yang mengaitkannya dengan perbudakan.

Ada klaim bahwa pada tahun 1800-an, pemilik perkebunan di wilayah Selatan dapat membeli pekerja yang diperbudak dengan harga diskon pada hari setelah Thanksgiving.

Meskipun versi asal-usul Black Friday ini telah menyebabkan beberapa orang menyerukan boikot terhadap hari libur ritel tersebut, faktanya hal ini tidak memiliki dasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com