KOMPAS.com - Daun katuk atau Sauropus androgynus sering disamakan dengan daun kelor karena bentuk keduanya yang hampir mirip.
Hal tersebut dikarenakan daun katuk dan daun kelor memiliki daun berukuran kecil dan berwarna hijau serta bentuk tangkai yang kecil.
Faktor lain yang membuat kedua tumbuhan tersebut sering disamakan adalah manfaatnya bagi kesehatan tubuh.
Daun katuk dan daun kelor sama-sama bermanfaat untuk meningkatkan dan memperlancar produksi air susu ibu (ASI).
Meski kerap disamakan dengan daun kelor, daun katuk menyimpan manfaat lain yang membuat tumbuhan ini baik untuk dikonsumsi.
Baca juga: 6 Manfaat Daun Katuk, Tingkatkan Volume ASI hingga Sperma
Baca juga: 5 Manfaat Daun Kelor bagi Kesehatan, Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah
Simak sederet khasiat daun katuk untuk kesehatan berikut ini:
Sebelum membahas manfaatnya bagi kesehatan, ketahui dulu apa itu daun katuk dan bagaimana tumbuhan ini dapat tumbuh di Indonesia.
Merujuk laman Unair, daun katuk dapat digunakan sebagai pakan ternak sekaligus obat herbal tradisional.
Daun katuk dapat diolah menjadi suplemen untuk meningkatkan produksi ASI sekaligus bahan baku produk kecantikan.
Orang Jawa mengenal daun tersebut sebagai sayuran dan pewarna makanan serta dijadikan tanaman hias di pagar dan halaman.
Baca juga: 4 Manfaat Daun Salam bagi Penderita Diabetes
Bila melihat persebarannya, daun katuk tumbuh di kondisi yang lembap dan banyak ditemukan di daerah tropis Asia Selatan.
Selain Indonesia, daun katuk juga dapat tumbuh di India, China, Malaysia, Filipina, termasuk Vietnam.
Di Indonesia, daun katuk dapat tumbuh bila mendapat asupan air yang cukup dengan suhu lingkungan 21-23 derajat Celsius.
Faktor lain yang membuat tumbuhan tersebut bisa hidup di Indonesia adalah tingkat kelembapan lingkungan 50-80 persen ditambah curah hujan antara 750-2.500 mm/tahun.
Baca juga: Viral, Video Kucing Disebut Nge-fly Saat Makan Daun Seledri, Berbahayakah?