Kebanyakan penderita glaukoma sudut terbuka tak menyadari adanya perubahan pada penglihatannya sampai kerusakan menjadi parah.
Oleh sebab itu melakukan pemeriksaan mata secara rutin bisa membantu diagnosa penyakit ini lebih cepat.
Sementara itu pada glaukoma sudut tertutup, penderita seringkali juga tak menunjukkan gejala sampai serangan muncul tiba-tiba.
Hanya saja penderita terkadang mengalami beberapa tanda glaukoma sudut tertutup berikut:
Pada glaukoma ketegangan normal tekanan mata dalam kisaran normal namun beberapa gejala yang muncul di antaranya seperti titik buta di bidang penglihatan dan kerusakan saraf optik.
Baca juga: Tidur Cukup tapi Masih Mengantuk, Apa Penyebabnya?
Untuk mengecek apakah seseorang mengalami glaukoma, seseorang bisa mengunjungi dokter mata.
Beberapa pemeriksaan untuk deteksi glaukoma yang akan dilakukan dokter mata umumnya meliputi:
Baca juga: Mitos atau Fakta, Membaca dalam Gelap Merusak Mata?
Glaukoma bisa terjadi tanpa sebab apa pun, namun ada banyak faktor yang mempengaruhi.
Mata menghasilkan carian yang disebut aqueous humor yang berfungsi memberi nutrisi pada mata.
Cairan ini seharusnya mengalir melalui pupil ke depan mata serta keluar melalui saluran drainase yang terletak di antara iris dan kornea.
Seseorang yang mengalami glaukoma, resistensi saluran meningkat sehingga cairan tak mengalir ke mana pun dan menumpuk di mata sehingga memberikan tekanan.
Glaukoma bisa menyerang siapa saja, namun risiko semakin besar saat bertambah usia.
Faktor risiko lain dari glaukoma:
Baca juga: Bagaimana Diabetes Bisa Menyebabkan Glaukoma?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.