Korban mengatakan, pelaku melakukan aksinya di depan umum di mana banyak mahasiswa sedang berkumpul.
"Perempuan di sana hanya ada saya sendirian. Karena memang, saya Ketua BEM perempuan satu-satunya, posisi teman-teman perempuan biro saya shalat dan belum kembali," ungkapnya.
Baca juga: Kata UNY soal Nasib Pelaku Penyebar Hoaks Pelecehan Seksual di Kampus
Selain menempelkan tubuhnya, pelaku juga sempat menarik ID card korban yang sedang merapikan baju yang kusut.
Pada saat itu, korban hanya terdiam dan tidak ada orang lain yang membantunya. Bahkan, ada sejumlah orang yang justru tertawa.
"Ada beberapa yang menertawakan dan menganggap itu hanya sebuah candaan," ujar korban.
Korban mengaku saat itu hanya ingin menangis dan pulang. Korban kemudian melaporkan peristiwa tak mengenakan yang ia alami kepada temannya selaku wakil ketua BEM.
Korban menceritakan aksi pelaku di depan teman-temannya dan tangisnya pun pecah.
Teman korban sempat menelepon pelaku untuk menanyakan ihwal aksi tak terpuji yang dilakukannya. Tanpa disangka, pelaku menilai tindakannya sebagai candaan semata.
Baca juga: Beri Komentar Terindikasi Pelecehan di YouTube Bisa Dipidana, Ini Kata Kemenkominfo
Melalui telepon, korban mengatakan kepada pelaku bahwa ia ingin menyelesaikan peristiwa tersebut melalui pihak ketiga, yaitu Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unesa.
Pelaku yang mengetahui niat korban kemudian balik menantang korban dan mengancam akan melaporkan balik kasus itu.
Korban yang merasa dirugikan akhirnya benar-benar melaporkan dugaan pelecehan seksual yang ia alami pada Senin (21/8/2023).
Saat dikonfirmasi lebih lanjut, korban mengatakan sedang menjalani perawatan di sebuah RS.
Ia meminta supaya dugaan pelecehan seksual yang dirinya alami pada Agustus 2023 lalu diselesaikan seadil-adilnya.
"Sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku karena proses ini sangat traumatik untuk saya," tandas korban.
Baca juga: Kata Media Asing soal Kasus Dugaan Pelecehan Miss Universe Indonesia
Terpisah, Kepala UPT Humas Unesa Vinda Maya Setianingrum mengonfirmasi adanya dugaan pelecehan seksual sebagaimana informasi yang beredar di media sosial.