KOMPAS.com - Lini masa media sosial ramai memperbincangkan metilprednisolon yang disebut merupakan obat basic atau dasar untuk meredakan radang.
Topik tersebut bermula dari akun media sosial X (dulu Twitter) @tanyakanrl, Rabu (8/11/2023) malam.
Tampak dalam unggahan, seseorang merekomendasikan metilprednisolon atau methylprednisolone untuk meredakan radang tenggorokan dan pusing yang dialami.
Rekomendasi itu disebut pengunggah diberikan oleh seorang mahasiswa kedokteran.
"Ohh jd gini rasanya deket sm mhs pendidikan dokter," tulis pengunggah.
Menanggapi unggahan tersebut, beberapa warganet mengatakan bahwa metilprednisolon merupakan golongan obat keras yang tak boleh dikonsumsi sembarangan.
"Mending pct dulu aja sih kalo kataku, jgn langsung kortikosteroid kaya metil, karna termasuk gol obat keras," komentar warganet dengan akun @hollypoxxx.
"Nder,beneran anak fk? Kok belum apa-apa udh dikasih obat kortiko? Atas dasar anamnesis apa? Pegel2 aja?" tulis akun @viramixxx.
Hingga Jumat (10/11/2023) siang, unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 3 juta kali, disukai 19.000 pengguna, dan diunggah ulang oleh lebih dari 4.300 warganet.
Lantas, benarkah metilprednisolon dapat dikonsumsi tanpa resep dokter?
Baca juga: Minum Simvastatin dan Allopurinol untuk Kolesterol dan Asam Urat, Bisakah Tanpa Resep?
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Zullies Ikawati mengatakan, metilprednisolon biasa digunakan sebagai obat anti-peradangan.
Metilprednisolon juga termasuk obat golongan kortikosteroid yang digunakan sebagai obat antiradang, dan termasuk obat keras.
Zullies melanjutkan, metilprednisolon memiliki efek penekan sistem imun, sehingga sering digunakan untuk terapi penyakit autoimun, seperti lupus atau reaksi alergi.
Menurutnya, kortikosteroid adalah golongan obat serupa dengan hormon steroid yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal di ginjal.
Lantaran masuk kategori obat keras, semua obat kortikosteroid termasuk metilprednisolon tidak boleh dikonsumsi tanpa resep dokter.
"Obat ini tidak boleh digunakan sembarangan karena pemakaian yang tidak tepat bisa mengakibatkan efek samping yang merugikan," kata Zullies saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/11/2023).
Alih-alih metilprednisolon, menurutnya, masyarakat yang mengalami radang tenggorokan dapat mengonsumsi obat antiradang tanpa resep dokter, seperti ibuprofen.
"Obat antiradang yang bisa dikonsumsi tanpa resep dokter contohnya adalah ibuprofen. Termasuk antiradang dan antinyeri yang cukup kuat," lanjutnya.
Sebab, konsumsi kortikosteroid dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan moon face, kondisi saat wajah membengkak hingga tampak bulat, penuh, dan sembab.
Baca juga: Tak Perlu Obat, Ini 8 Buah Penurun Kolesterol secara Alami
Senada, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ari Fahrial Syam menjelaskan, metilprednisolon harus dibeli dan diminum dengan resep dokter.
"Pada beberapa keadaan memang digunakan untuk antiradang atau antiinflamasi, tapi penggunaannya harus dengan resep dokter karena efek sampingnya," kata Ari, saat dihubungi terpisah, Jumat.
Konsumsi metilprednisolon dalam jangka panjang akan membuat tulang menjadi keropos, sehingga penderita dapat mengalami fraktur atau patah tulang.
Di satu sisi, metilprednisolon adalah obat antiradang yang menekan sistem imun atau kekebalan.
Akibatnya, dalam jangka panjang, obat ini menurunkan daya tahan hingga tubuh lebih mudah terkena infeksi.
Belum lagi, menurut Ari, pasien hipertensi yang mengonsumsi metilprednisolon tanpa pengawasan dapat mengalami tekanan darah tidak terkontrol.
Demikian pula pada penderita kencing manis, gula darah akan melonjak jika minum obat golongan kortikosteroid ini.
"Jadi saya rasa ini anjuran yang tidak pada tempatnya. Masyarakat harusnya juga tidak mengikuti ini karena efek samping yang timbul," ujar Ari.
"Sekali lagi harus hati-hati dalam menggunakan obat ini," lanjutnya.
Konsumsi tablet metilprednisolon dapat meredakan peradangan, tetapi menimbulkan efek samping lain yang cukup serius.
Dilansir dari laman Medical News Today, efek samping minum metilprednisolon paling umum yang mungkin terjadi meliputi:
Efek samping ringan tersebut mungkin akan hilang dalam beberapa hari atau minggu.
Namun, jika gejalanya semakin parah atau tidak kunjung hilang, segera bicarakan dengan dokter yang memberikan resep.
Selain itu, ada pula efek samping serius yang dapat terjadi setelah mengonsumsi metilprednisolon, antara lain:
Selalu diskusikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat golongan kortikosteroid untuk mengetahui dosis yang tepat beserta efek samping yang mungkin terjadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.