Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Gunung Ungaran: Kepulan Asap Terlihat dari Gumuk Aking, Lahan yang Terbakar Milik Perhutani

Kompas.com - 13/10/2023, 16:15 WIB
Aulia Zahra Zain,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kebakaran hebat terjadi di Gunung Ungaran, tepatnya di wilayah Dusun Darum, Desa Candi, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/10/2023).

Lahan yang terbakar tersebut masuk dalam area milik Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perhutani), yakni Petak 6a-16 RPH Lempuyangan BKPH Ambarawa KPH Kedu Utara.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian, Peternakan, dan Ketahanan Pangan (Dispertanikap) Wigati Sunu kepada Kompas.com, Jumat (13/10/2023).

Baca juga: UPDATE Kekeringan di Sungai Amazon, Apa yang Terjadi?

Baca juga: Puncak Musim Kemarau, Karhutla, dan Wilayah yang Berpotensi Alami Kekeringan...

Kronologi kejadian

Sunu mengatakan, informasi adanya kejadian kebakaran di Gunung Ungaran tersebut berasal dari laporan para pendaki di basecamp Prantunan dan masyarakat di Desa Darum, Kelurahan, Candi, Semarang.

“Kebakaran terjadi pada Kamis (12/10/2023) sekitar pukul 17.05 WIB,” kata dia.

Awalnya, kepulan asap tersebut terlihat dari Gumuk Aking. Titik api kemudian mulai membesar karena tiupan angin pada pukul 17.20 WIB.

Baca juga: Saat Pohon Terbesar di Dunia Terancam oleh Kebakaran Hutan...

Penyebab kebakaran

Sejauh ini, pihaknya belum mengetahui penyebab kebakaran atau sumber api dari kebakaran di Gunung Ungaran tersebut.

Kebakaran tersebut setidaknya menghanguskan lahan di Gunung Ungaran seluas 1,5 hektar. Adapun jenis tanaman yang terbakar adalah semak-semak, rumput kering, dan ilalang.

"Jumlah kerugian belum bisa ditaksir," katanya lagi.

Bersama dengan relawan dan mayarakat setempat, kebakaran tersebut dapat dipadamkan pada Kamis (12/10/2023) pukul 22.00 WIB.

"Tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut," paparnya.

Baca juga: Viral, Video Sapi di Lokasi Kebakaran TPA Jatibarang Semarang, Bagaimana Kondisinya?

Langkah penanggulangan yang diambil

Sunu menambahkan, total sebanyak 91 personel dikerahkan guna memadamkan kebakaran di Gunung Ungaran tersebut.

Pemadaman dilakukan dengan menggunakan alat seadanya yang terbuat dari bambu atau kayu (gepyok), ranting pohon, parang, sabit, dan sekop.

Guna mencegah kejadian serupa pihaknya meminta semua pihak agar mempunyai kepedulian terhadap alam dan meningkatkan kewaspadaan.

“Jangan membuang puntung rokok sembarangan dan mengambil ranting-ranting pohon yang kering untuk dibakar,” pungkasnya.

Baca juga: Siapa Pemilik Puncak Gunung Fuji? Ternyata Bukan Tempat Wisata Milik Publik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Tren
Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Sejumlah Riset Sebut Hubungan Kekurangan Vitamin D dengan PCOS

Tren
5 Penyebab Anjing Menggonggong Berlebihan dan Cara Mengatasinya

5 Penyebab Anjing Menggonggong Berlebihan dan Cara Mengatasinya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com