Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Biologi Menyebut Kucing Makhluk Sempurna, Apa Alasannya?

Kompas.com - 09/10/2023, 09:30 WIB
Aulia Zahra Zain,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kucing dikenal sebagai hewan yang lucu dan menggemaskan. Hewan berkaki empat ini dapat memberikan kebahagiaan bagi pemiliknya.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (2/8/2023), walaupun kucing dikenal sebagai hewan yang mandiri dan terkesan cuek, manusia tetap dapat membangun hubungan yang positif dengan semua jenis kucing.

Banyak sekali keistimewaan hewan domestik ini. Bahkan seorang pakar biologi evolusi, menyebut kucing sebagai makhluk yang sempurna.

Namun, kesempurnaan ini tak dari sisi penampilan kucing yang lucu dan unik, namun dari sisi ilmiah.

Baca juga: Studi: Ukuran Otak Kucing Menyusut dalam 10.000 Tahun, Apa Sebabnya?

Alasan kucing dikatakan sempurna

Dilansir dari Scientific American, Rabu (4/10/2023), seorang ahli biologi evolusi di Natural History Museum, London, Anjali Goswami berpendapat bahwa kucing merupakan hewan yang sempurna.

Goswami yang mempelajari pola evolusi vertebrata dalam skala luas menyebut bahwa spesies kucing, mulai dari kucing domestik hingga harimau, adalah produk evolusi yang sangat klasik.

Walaupun terdapat banyak spesies kucing, namun secara ekologi semua kucing melakukan hal yang sama.

“Mereka adalah predator garis keras, mereka karnivora. Sangat banyak spesies kucing yang hidup berdampingan, tidak hanya saat ini tetapi juga di masa lalu, dan mereka semua tetap terlihat sama atau mirip satu sama lain,” ujar Goswami.

Satu-satunya yang membedakan antara spesies kucing satu dengan lainnya hanyalah pada ukuran besar atau kecil tubuhnya.

Lebih lanjut Goswami menjelaskan, kucing memiliki warna bulu yang berbeda-beda, tetapi memiliki bentuk kepala yang sama saat bayi. Bentuknya bulat, dan tidak memanjang seiring bertambahnya usia layaknya pola perkembangan standar manusia dan hewan lain.

Sedangkan, anak anjing memiliki wajah pendek dan bulat, tetapi ketika dewasa akan berubah menjadi wajah yang panjang dengan moncongnya saat dewasa.

"Kucing tetap terlihat seperti bayi, namun berukuran lebih besar ketika dewasa," ujar Goswami.

Tidak peduli apakah mereka kucing bengal kecil, singa, atau harimau raksasa, pada dasarnya mereka akan tetap terlihat sama. Pada akhirnya, kucing besar sangat mirip dengan kucing kecil jika dilihat dari bentuk tubuhnya.

Kucing sempurna secara evolusioner karena mereka tidak membutuhkan variasi dalam perkembangan mereka.

Baca juga: Mengapa Kucing Buang Air Besar Saat Merasa Sangat Takut?

Tak seperti anjing, kucing mengalami evolusi yang lebih lambat.iStockPhoto Tak seperti anjing, kucing mengalami evolusi yang lebih lambat.

Keunikan evolusi kucing

"Jika Anda memberi saya tengkorak singa atau harimau, sebagai orang yang cukup ahli dalam karnivora pada umumnya, saya tidak dapat memberi tahu Anda yang mana itu. Kebanyakan orang akan kesulitan untuk mengatakannya," ujar Goswami.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com