Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding Perburuk Kualitas Udara Malaysia, KLHK Klaim Tidak Ada Kabut Asap Lintas Batas Negara

Kompas.com - 07/10/2023, 21:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Dewanti mengklaim tidak ada kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melintas ke Malaysia.

Hal itu mengacu pada data ASEAN Specialised Metrology Center (ASMC) dan data satelit Himawari milik Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) per Sabtu (7/10/2023).

"Sampai dengan hari ini, 7 Oktober pagi, baik berdasarkan data dari ASMC dan data BMKG yang menggunakan Himawari, menunjukkan bahwa belum terjadi asap lintas batas," tuturnya kepada Kompas.com, Sabtu.

Kendati demikian, Laksmi tak menampik adanya potensi asap lintas batas meluas ke negara tetangga.

Hal ini karena asap masih menyelimuti Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Di sisi lain, arah angin di Indonesia yang umumnya berembus dari arah tenggara ke arah barat atau utara juga bisa memicu hal tersebut.

Malaysia tuding kabut asap perburuk udara di wilayahnya

Dilansir dari Kompas.id, Direktur Jenderal Lingkungan Malaysia Wan Abdul Latiff Wan Jaffar sempat menuding karhutla di Indonesia memperburuk kualitas udara di pantai barat Malaysia dan Sarawak, Malaysia Timur.

Pihaknya mengaku akan mencoba menurunkan hujan dengan menyemai bibit-bibit awan untuk mengurangi dampak kabut asap.

Pemerintah Malaysia juga bersiap menutup kegiatan sekolah demi keamanan dan kesehatan anak-anak.

Baca juga: Banjarmasin Siaga Darurat Kabut Asap, Ini Bahayanya bagi Kesehatan

Belakangan, Menteri Sumber Daya Alam Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Malaysia, Nik Nazmi Nik Ahmad mengaku telah mengirimkan surat kepada mitranya dari Indonesia pekan ini mengenai masalah kabut asap.

Dia mendesak Indonesia segera mengambil tindakan atas permasalahan tersebut.

"Kita tidak bisa terus menganggap kabut asap sebagai sesuatu yang normal," kata dia, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (6/10/2023).

Menurutnya, sebagian besar titik api mengindikasikan kebakaran terjadi di wilayah Indonesia.

Malaysia juga mengirimkan surat kepada perusahaan-perusahaan perkebunan miliknya yang beroperasi di Indonesia.

Tak hanya itu, Pemerintah Malaysia turut menyerukan tindakan bersama dengan Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) baik melalui legislasi maupun kesepakatan untuk mencegah kabut asap tersebut.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com