Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

11 Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di Sejumlah Daerah Indonesia

Kompas.com - 27/09/2023, 10:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Kuah beulangong merupakan makanan kuah merah seperti gulai yang berisi daging sapi atau kambing dan nangka muda.

Tak hanya saat Maulid Nabi, makanan ini juga disajikan saat para petani mengadakan kenduri atau syukuran seusai panen.

Baca juga: 40 Link Twibbon Maulid Nabi Muhammad SAW 2023 dan Cara Memasangnya

4. Endog-endogan, Banyuwangi

Umat Islam di Banyuwangi, Jawa Timur mengadakan peringatan Maulid Nabi dengan tradisi Muludan Endog-endogan.

Tradisi ini dipercaya sudah ada sejak akhir abad ke-18. Endog atau telur digunakan dalam tradisi ini sebagai simbol kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Meski Maulid Nabi hanya berlangsung sehari, tradisi ini dilaksanakan selama satu bulan penuh secara bertahap.

5. Nyiram gong, Cirebon

Keraton Kanoman di Kota Cirebon, Jawa Barat mengadakan tradisi Nyiram Gong setiap Maulid Nabi.

Tradisi berupa ritual pembersihan gamelan sekaten ini berlangsung di kompleks Keraton Kanoman. Ritual ini bermakna membersihkan diri menyambut Maulid Nabi.

Setelah digunakan membersihkan gamelan, warga akan berebut air bekas cucian untuk membasuh wajah dan tubuhnya . Mereka juga mengambil sisa bata merah dan tepes di lantai.

Rangkaian tradisi Maulid Nabi di Cirebon akan dilanjutkan dengan ritual lain berupa memayu Keraton Kanoman, tawurji, hingga acara puncaknya panjang jimat.

6. Weh-wehan, Kendal

Masyarakat di Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah merayakan Maulid Nabi dengan melakukan tradisi Weh-wehan.

Tradisi Weh-wehan dilakukan dengan cara saling menukar makanan antartetangga. Tradisi tersebut dipercaya sudah terlaksana selama ratusan tahun.

Baca juga: Libur Maulid Nabi 2023 Tanggal Berapa?

7. Tradisi Walima, Gorontalo

Warag desa membawa tolangga yang berisi kue dan makanan ke masjid saat perayaan walima atau maulid Nabi Muhammad. Prosesi ini menarik wisatawan untuk datang ke desa Bongo.KOMPAS.COM/ROSYID A AZHAR Warag desa membawa tolangga yang berisi kue dan makanan ke masjid saat perayaan walima atau maulid Nabi Muhammad. Prosesi ini menarik wisatawan untuk datang ke desa Bongo.
Tradisi Walima dilaksanakan turun-temurun sejak masa kerajaan-kerajaan Islam di Gorontalo untuk merayakan Maulid Nabi. Tradisi ini bahkan diperkirakan sudah ada sejak sekitar abad ke-17.

Masyarakat memulai tradisi ini dengan melantunkan Dikili atau dzikir lisan di masjid-masjid. Lalu, setiap rumah akan membuat panganan khas tradisional, seperti kolombengi, curuti, buludeli, wapili, dan pisangi.

Makanan ini disusun di Tolangga, sebuah usungan kayu berbentuk menyerupai perahu atau menara. Tolangga dibawa dari rumah menuju masjid diiring atraksi.

8. Panjang Jimat, Cirebon

Dilansir dari Kompas.com (20/10/2021), tradisi Panjang Jimat dilakukan setelah tradisi Nyiram Gong di Cirebon, Jawa Barat,

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com