Namun, kinerja yang semakin baik ini masih kurang mendongkrak skor Indonesia dalam Logistics Performance Index (LPI) yang dirilis oleh Bank Dunia.
Untuk itu, Pelindo diharapkan bisa memaksimalkan potensi pasar internasional untuk memperkuat ketahanan pasar dalam negeri atau domestik.
Misalnya, mengurangi ketergantungan operasi antar-kapal (transhipment) melalui sejumlah lokus pengendali, seperti di wilayah ASEAN.
"Usaha mengurangi ketergantungan ini misalnya dalam konteks trafik peti kemas perlu mulai dirasionalisasi," kata Saut.
"Termasuk layanan bunkering, layanan tunda, pandu laut dalam, layanan suku cadang, dan layanan logistik berbagai komoditas dan armada utama Indonesia lainnya," tambahnya.
Baca juga: 9 Cara Mencegah Pecah Ban Mobil di Jalan Tol, Apa Saja?
Menurutnya, inovasi pasar jasa tersebut dapat memberi nilai tambah sekaligus mengurangi capital flight out yang selama ini tergerus karena proses konsolidasi dilakukan negara tetangga.
Selanjutnya, Pelindo diharapkan dapat mengeksplorasi beberapa potensi strategis nasional, seperti di wilayah sekitar Selat Malaka, Selat Sunda, dan Selat Lombok.
Sementara itu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, target Pelindo ke depan harus bisa menurunkan biaya logistik menjadi 13 persen terhadap PDB.
Untuk merealisasikannya, perlu adanya percepatan pembangunan pelabuhan bertaraf internasional, khususnya di Indonesia bagian timur.
"Program tol laut itu menjadi game changer seharusnya, terutama disaat disparitas harga kebutuhan pokok. Sumbatan di kapasitas pelabuhan jadi kunci perbaikan distribusi," kata Bhima, Selasa (19/9/2023).
Namun, Bhima menilai Pelindo tidak bisa bekerja sendiri untuk mengatasi sejumlah persoalan ini. Koordinasi lintas sektor dalam ekosistem pelabuhan harus lebih dilakukan secara intens.
Baca juga: Pelindo Marine Kampanyekan Pengangkutan Bioenergi Ramah Lingkungan
Mulyono memastikan upaya transformasi ini akan terus berlanjut, baik jangka pendek maupun jangka panjang, sesuai roadmap perusahaan.
Upaya transformasi ini tentu mempertimbangkan sejumlah faktor, termasuk inovasi, market demand, sustainability competition, dan dinamika industri.
Pada sisa 2023 hingga 2024, Pelindo akan berfokus pada ekspansi bisnis dan strategi partnership untuk meningkatkan daya saing pelabuhan, serta memperluas jaringan dan konektivitas.
"Untuk memastikan going concern perusahaan dan peningkatan efisiensi, Pelindo juga sedang melakukan optimalisasi model bisnis perusahaan melalui pemurnian bisni," kata Mulyono.
Ini merupakan satu rangkaian dari program besar restrukturisasi BUMN Pelabuhan. Tujuannya, menghasilkan struktur korporasi yang lebih efisien dan menjadi akselerator implementasi inisiatif strategis pascamerger.
Mulyono mnegaskan, Pelindo juga berambisi untuk mewujudkan World Class Port Ecosystem Integrator yang sejalan dengan visi perusahaan.
Baca juga: Magang BUMN Magenta: Jenis Magang, Syarat, dan Cara Pendaftarannya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.