Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Barang yang Dijual di Toko Online Lebih Murah dari Offline?

Kompas.com - 19/09/2023, 18:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Warganet menyoroti harga barang yang dijual di toko offline lebih mahal dari toko online. 

Hal tersebut pertama kali diungkapkan oleh pemilik akun X atau dulu Twitter @NdrewsTjan, Rabu (13/9/2023).

 

Dia mencontohkan, sebuah barang dijual di toko online seharga Rp 75.000 sampai Rp 100.000. Namun, di penjualan offline bisa dijual seharga Rp 150.000-Rp 200.000. 

Pemilik akun itu menyarankan agar penjual offline tidak mengambil untuk terlalu tinggi. 

"Makanya kalau ambil profit jangan terlalu tinggi. Kita2 yg sudah sering belanja online sudah tau perbedaan harha yg dijual antara online dengan offline," tulisnya.

Respons warganet

Unggahan tersebut mendapatkan respons dari sejumlah warganet lainnya yang mengaku mendapatkan pengalaman serupa. 

"Offline harga 100-120. Online gw dapet 30-40. Kwkw," balas akun ini.

"Online tinggal klik besoknya langsung dateng depan rumah," ujar pemilik akun lain.

Meskipun demikian, ada warganet yang menjelaskan alasan perbedaan harga antara penjual online dan offline yang lebih mahal. 

Akun @Lisaaaaaalovee menyebutkan, penjual barang offline harus mengeluarkan biaya lebih daripada penjual online karena untuk sewa toko, bayar listrik, perawatan, dan gaji pegawai. Hal ini berpengaruh ke harga barangnya.

Hingga Kamis (14/9/2023), unggahan tersebut telah tayang sebanyak 1,6 juta kali, dibagikan 2.158 kali, dan disukai 7.561 pengguna Twitter.

Baca juga: Kenapa Penjual Sering Beri Harga Rp 999, Ini Penjelasan Ahli Marketing


Penyebab harga barang yang dijual offline lebih mahal

Ekonom Universitas Gajah Mada (UGM) Eddy Junarsin mengatakan, harga barang yang dijual secara offline memang lebih mahal daripada penjualan online.

Hal itu menurutnya karena biaya operasionalnya toko online lebih rendah daripada buka toko offline. 

Selain itu, Eddy juga mengatakan, penjualan toko offline membutuhkan biaya operasional seperti biaya gaji pegawai, biaya sewa kantor atau gedung, biaya administrasi, biaya pemasaran, dan lain-lain.

Sementara biaya tersebut tidak akan dijumpai bagi orang yang berjualan via online.

Selain biaya operasional, ia juga menyebutkan adanya biaya produksi yang naik-turun juga menyebabkan perbedaan harga barang yang dijual.

Sedangkan penjual toko online biasanya hanya memerlukan tenaga kerja lebih sedikit, dan biaya investasi gedung lebih rendah. 

Menurutnya, pedagang tetap mencari untung dari penjualannya. Namun, bisnis online tetap membutuhkan biaya operasional yang lebih rendah. Hal ini membuat harga jual barang menjadi lebih murah.

Baca juga: Warganet Curhat Uang Rp 10.000 Lama Tidak Diterima Penjual, Apakah Masih Berlaku?

 

Persaingan penjual offline dan penjual online

Ilustrasi berjualan online lewat TikTok Shop.. Pemerintah akan pisahkan aturan main social commerce dan e-commerce.dok. Shutterstock/I AM NIKOM Ilustrasi berjualan online lewat TikTok Shop.. Pemerintah akan pisahkan aturan main social commerce dan e-commerce.
Eddy mengungkapkan, penjual toko offline sulit bersaing dengan penjual toko online jika biaya operasionalnya sudah tinggi.

Kondisi tersebut yang akan tetap membuat harga jual barang di toko offline harus lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan.

Eddy juga mengungkapkan, penjualan offline akan berpotensi mengalami kerugian kalau penjual tidak mempertimbangkan harga jual barangnya.

"Makanya bisnis klasik yang offline itu semakin keras kompetisinya," tegas dia.

Menurut Eddy, bisnis offline yang bisa bertahan tanpa beralih ke online hanyalah penjualan barang spesial atau mewah. Selain itu, penjualan lainnya bisa digantikan oleh bisnis online.

Terkait kondisi ini, ia menyarankan agar penjual barang offline perlu beralih menyediakan layanan online. Dua layanan ini akan menjaga bisnisnya tetap bertahan.

"Kecuali kalau yang dijual barang spesial atau mewah, bisa jualan offline murni," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com