Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Pseudosiesis, Penyebab dan Gejala Seseorang Alami Hamil Palsu

Kompas.com - 15/09/2023, 06:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kehamilan adalah kondisi saat seorang perempuan mengandung janin dalam rahim, sebagai hasil pembuahan sel telur oleh sperma.

Wanita hamil umumnya akan mengalami beberapa gejala hingga melahirkan dalam kurun waktu sembilan bulan kemudian.

Namun, di beberapa kasus, perempuan bisa meyakini dirinya hamil namun kehamilan tersebut tiba-tiba menghilang, tidak meninggalkan jejak jabang bayi di dalam rahim.

Menurut kacamata medis, kondisi tersebut dinamakan kehamilan palsu atau pseudosiesis (pseudocyesis).

Lalu, apa itu pseudosiesis?

Baca juga: Benarkah Menikah Bisa Menyembuhkan Nyeri Haid? Ini Kata Dokter


Kehamilan palsu atau pseudosiesis

Pseudosiesis adalah keadaan saat seorang wanita mengalami gejala dan tanda-tanda yang sangat mirip dengan kehamilan pada umumnya.

Namun ternyata, tidak terjadi kehamilan atau tidak ada janin yang berkembang dalam rahim wanita tersebut.

Spesialis obstetri dan ginekologi serta Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Hamka (Uhamka) Jakarta, Wawang Sukarya menjelaskan, kasus kehamilan palsu atau pseudosiesis mungkin saja terjadi, meski sangat jarang.

"Biasanya terjadi pada seseorang yang ingin sekali punya anak, tapi belum saja atau tidak bisa karena ada masalah dalam sistem reproduksinya," kata Wawang saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/9/2023).

Menurut Wawang, wanita yang mengalami kehamilan palsu tidak mengalami menstruasi bukan karena hamil, tetapi gangguan.

Baca juga: Motif dan Kronologi Pria di Jakarta Barat Bunuh Pacarnya yang Tengah Hamil 1 Bulan

Penderita juga kerap merasakan "gerakan jabang bayi" pada perut, padahal sebenarnya merupakan pergerakan yang dibuat oleh organ usus.

Bukan hanya itu, wanita dengan pseudosiesis pun merasa perutnya semakin membesar seperti orang hamil.

Padahal, lanjut Wawang, kondisi tersebut terjadi lantaran perut kembung akibat banyak gas di dalamnya.

"Mual dan muntah terjadi karena gangguan lambung, misalnya asam lambungnya tinggi," ungkapnya.

Dekan Fakultas Hukum Uhamka ini mengatakan, kehamilan palsu biasanya terungkap saat yang bersangkutan memeriksakan diri ke dokter.

Sebaliknya, jika tidak melakukan konsultasi, wanita yang mengalami pseudosiesis akan merasa hamil terus.

"Kalau periksa ke dokter, akan ketahuan hamil tidaknya dan diberi penjelasan. Sulitnya kalau orang ini tidak mau periksa, merasa hamil terus," terangnya.

Baca juga: Sebelum Dipangkas Habis, Kenali Sederet Manfaat Rambut Kemaluan

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com