Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WhatsApp Rilis Fitur Baru, Pengguna Kini Terhubung dengan Berbagai Saluran Global

Kompas.com - 14/09/2023, 17:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - WhatsApp telah merilis fitur baru berupa saluran atau kanal untuk pesan-pesan siaran pada Rabu (13/9/2023).

Saluran akan tersedia untuk semua pengguna di lebih dari 150 negara selama beberapa minggu ke depan.

Dikutip dari Tech Crunch, Mark Zuckerberg mengumumkan peluncuran fitur itu melalui saluran WhatsApp barunya.

"Senang sekali memperkenalkan Anda semua pada Saluran WhatsApp, cara pribadi baru bagi Anda untuk mendapatkan pembaruan dari orang dan organisasi yang Anda ikuti," ujarnya.

"Saya memulai saluran ini untuk berbagi berita dan pembaruan Meta (induk perusahaan WhatsApp)," sambungnya.

Baca juga: WhatsApp Bakal Bisa Terima Pesan dari Aplikasi Lain


Cara akses fitur saluran WA

Pada Juni lalu, Meta pertama kali memperkenalkan fitur saluran di WhatsApp kepada pengguna di Kolombia dan Singapura.

Fitur ini diperluas ke tujuh negara lainnya pada Juli 2023.

Fitur saluran ini berada di tab terpisah di aplikasi. Pengguna lain tidak akan dapat melihat saluran yang Anda ikuti.

Selain itu, informasi pribadi akun, seperti nomor telepon, tidak akan terlihat oleh admin atau pengikut.

Meskipun fitur utama suatu saluran tetap berupa komunikasi melalui pesan siaran, perusahaan menambahkan interaksi baru.

Interaksi baru ini seperti kemampuan bereaksi dengan emoji. Pengguna juga akan dapat melihat jumlah total reaksi di bawah pesan.

Baca juga: Cara Membuat Video Bulat di WhatsApp untuk Kirim Chat dalam Bentuk Video

Saluran berdasarkan negara pengguna

Dengan peluncuran global, WhatsApp akan memiliki katalog untuk menemukan saluran berdasarkan negara pengguna.

Pengguna juga dapat mengurutkan daftar saluran ini berdasarkan yang terbaru, paling aktif, dan terpopuler.

Namun, Meta masih membatasi kemampuan membuat saluran untuk individu atau organisasi tertentu.

Perusahaan mengatakan bahwa mereka berencana untuk mengizinkan semua orang membuat saluran.

Meskipun WhatsApp tidak memberikan jumlah pasti saluran yang tersedia di platform tersebut, namun dikatakan bahwa sekarang ada ribuan saluran.

WhatsApp juga memiliki salurannya sendiri untuk berkomunikasi tentang fitur-fitur aplikasi.

Selain fitur saluran, WhatsApp kini telah memperbarui fitur edit pesan yang memungkinkan admin untuk mengedit pesan hingga 30 hari.

WhatsApp juga memungkinkan pengguna mengedit pesan ke individu atau grup. tetapi dengan jangka waktu 15 menit.

Baca juga: Cara Kirim Foto dengan Kualitas HD di WhatsApp

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com