Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaat Tidur Pukul 9 Malam, Hilangkan Stres dan Depresi

Kompas.com - 06/09/2023, 09:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tidur lebih awal memiliki dampak yang positif bagi pikiran dan tubuh Anda.

Kebiasaan tidur lebih awal juga membuat badan lebih segar setiap bangun pukul 05.00 pagi.

Dilansir dari The Sun, kebiasaan tidur lebih awal mencegah munculnya perasaan paranoid, putus asa, marah, dan frustrasi.

Baca juga: Ramai soal Jam Tidur Menentukan Kesehatan, Ini Penjelasan Dokter

Jam tidur ideal

Praktisi Kesehatan Tidur dan Konsultan Utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran dr. Andreas Prasadja merekomendasikan jam tidur ideal bagi remaja hingga dewasa.

Menurutnya, jam tidur ideal pada remaja-dewasa muda adalah pukul 23.00. Sementara pada orang dewasa, jam tidur ideal adalah pukul 21.00-22.00.

Andreas menyebutkan, jam tidur teratur setiap hari penting untuk kesehatan tubuh. Sebab, jam tidur berkaitan dengan waktu biologis dan irama sirkadian yang mengatur proses penting dalam tubuh.

Selain tidur awal, kecukupan durasi tidur juga perlu diperhatikan. Andreas menyarankan pada orang dewasa agar tidur sebaiknya 7-9 jam.

Baca juga: Tidur dengan Rambut Basah Disebut Bisa Sebabkan Pusing dan Masuk Angin, Benarkah?

Manfaat tidur pukul 9 malam

Tidur pukul 9 malam terdengar terlalu dini. Namun, penelitian menunjukkan bahwa tidur pukul 9 malam bisa mencegah perasaan marah, frustrasi, putus asa, dan paranoid.

"Kualitas tidur terbaik diperoleh ketika ritme sirkadian Anda berada pada titik terendah, yaitu antara pukul 9 malam dan 5 pagi," ujar Peneliti Dr Nerina Ramlakhan dikutip dari The Sun.

Penelitian menunjukkan bahwa tidur pukul 9 malam dapat menyeimbangkan metabolisme tubuh dan mengurangi stres.

Tidur pukul 9 malam juga membuat energi dan otot-otot dihidupkan kembali dari pukul 11 malam sampai pukul 1 pagi.

Sementara pada empat jam terakhir bermanfaat untuk menghilangkan emosi seperti rasa takut, marah, sedih, dan depresi.

Baca juga: 7 Manfaat Minum Air Putih Setelah Bangun Tidur bagi Tubuh

Jam tidur lebih penting dari durasi

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa kurang tidur mampu memicu penyakit kardiovaskular.

Orang yang tidur kurang dari 7 jam setiap malam memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit jantung, tekanan darah tinggi, stroke, diabetes tipe 2, dan obesitas, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Selain kecukupan tidur, jam tidur juga penting untuk diperhatikan. Dikutip dari Healthline, kepala Divisi Paru, Perawatan Kritis, dan Pengobatan Tidur di Northwell Health Dr. Harly Greenberg mengatakan bahwa jam tidur mampu menentukan kesehatan seseorang.

"Efek kesehatan yang merugikan dapat terjadi ketika jadwal tidur tidak sesuai dengan ritme sirkadian," kata Greenberg.

Menurut dia, jam tidur ideal antara pukul 22.00 hingga 23.00 yang diidentifikasi.

"Waktu tidur sirkadian yang optimal mungkin berbeda untuk beberapa orang," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com