Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Anak Muda Sulit Punya Rumah karena Sering Beli Kopi, Benarkah?

Kompas.com - 02/09/2023, 19:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

Kebiasaan lain yang tidak diimbangi dengan investasi juga bisa menggagalkan anak muda untuk memiliki rumah.

Misalnya, kebiasaan belanja barang hobi, jajan di luar makan pokok, belanja online di luar kebutuhan pokok, dan lain-lain.

"Oleh karena itu, perlu memulai untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran. Punya dulu habitnya sehingga ada awareness terhadap spending habit," terang Lusiana kepada Kompas.com, Sabtu (2/9/2023).

Membeli rumah impian sebaikanya diimbangi dengan perencanaan bangunan berupa rumah atau apartemen, lokasi, harga propertin, target untuk punya properti, pemasukan saat ini, dan kemampuan angsuran yang sehat.

Baca juga: Ramai soal Beli Rumah di Bawah Kabel SUTET, Waspadai Hal Ini

Berikut tips mengatur keuangan agar dapat membeli rumah bagi anak muda:

  1. Cek kesehatan keuangan dengan memahami rasio penting seperti rasio dana darurat, rasio tabungan, rasio cicilan utang.
  2. Simpan dana darurat dulu dan tumbuhkan kebiasaan menabung.
  3. Selanjutnya, tentukan tujuan keuangan dengan cara mengidentifikasi kebutuhan, misalnya rumah.
  4. Cari tahu harga rumah yang diinginkan. Pasang target kapan harus memiliki rumah.
  5. Cari tahu biaya lainnya yang harus ada di awal selain DP sehingga dapat ditentukan berapa cicilan dan kemampuan mengangsur.

Pastika rasio cicilan utang masih sehat. Jika tidak sesuai, tentunya disesuaikan lagi baik melalui harga propertinya maupun target lama cicilannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Tren
Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tren
Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Tren
Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Tren
Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Tren
Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Tren
Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Tren
Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com