Ubur-ubur Irukandji bertanggung jawab atas sindrom Irukandji yang memiliki gejala berupa sakit kepala, mual, nyeri otot dan perut, hipertensi, sakit punggung, muntah, nyeri dada, dan edema paru.
Bahkan, sindrom ini dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati.
Baca juga: Ribuan Ubur-ubur Muncul di Israel, Pertanda Bencana?
Spesies ubur-ubur jelatang laut atau sea nettle cenderung berada di perairan terbuka Samudra Pasifik, Atlantik, dan Hindia.
Mereka berwarna kuning sampai coklat tua dengan lengan dan tentakel yang panjangnya bisa mencapai empat setengah meter.
Jelatang laut menggunakan sel penyengat saat berburu, yang sangat menyakitkan bagi manusia. Meski demikian, sengatan jelatang hanya menimbulkan rasa sakit.
Baca juga: Apakah Ikan Bisa Merasakan Haus? Berikut Penjelasan Ilmiahnya
Dilansir dari laman A-Z Animals, ubur-ubur lion’s mane merupakan jenis yang sangat berbisa di Pasifik Utara dan Samudra Arktik.
Jenis ubur-ubur ini memiliki warna merah cerah atau ungu dan memiliki tentakel mirip rambut panjang.
Sengatan lion’s mane tidak begitu berbahaya bagi manusia, namun dapat menyebabkan reaksi alergi yang parah pada beberapa orang.
Sengatannya menyebabkan iritasi sebelum mereda dalam 1 hingga 3 minggu.
Baca juga: 5 Bajak Laut Paling Terkenal dalam Sejarah, Siapa Saja?
Ubur-ubur cannonball dapat ditemukan di Samudera Barat Tengah, Atlantik, dan Pasifik. Warnanya bervariasi dari biru hingga ungu.
Jenis ubur-ubur ini jarang menyengat manusia kecuali jika mereka diganggu atau merasa terancam. Makanan utamanya adalah zooplankton termasuk veliger.
Racun ubur-ubur cannonball cukup berbahaya dan dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata serta gangguan jantung pada manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.