KOMPAS.com – Banyak mitos soal kesehatan tulang dan sendi yang beredar di masyarakat dan tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
Salah satu mitos yang masih banyak dipercaya adalah, terus-menerus membawa tas berat akan membuat punggung bengkok.
Padahal, mitos itu ternyata salah menurut medis. Karena penyebab tulang belakang bengkok terjadi karena beberapa faktor, salah satunya genetika.
Mitos-mitos salah soal tulang dan sendi ini sempat diulas oleh dokter spesialis ortopedi RS Awal Bros Panam Pekanbaru, Asa Ibrahim Zainal Asikin via akun Twitternya.
Sampai sekarang masih banyak mitos kesehatan yang tersebar di masyarakat. Misalnya tas berat bikin anak bungkuk, keseleo harus diurut, dan lain-lain.
Makanya yukk sini cuman 5 menit baca penjelasan saya, Anda bisa bebas dari mitos itu dan menjadi tau yang benar! pic.twitter.com/5BEgOjnB10
— dr.Asa ibrahim Sp.OT (@asaibrahim) August 25, 2023
Baca juga: Ramai soal Kanker Tulang Disebabkan oleh Benturan, Benarkah? Ini Penjelasan Dokter
Kompas.com sudah mendapatkan izin untuk mengulas unggahannya sebagai bahan pemberitaan.
Lantas, mitos salah apa saja yang terkait dengan tulang dan sendi?
Asa menuturkan, mengurut sendi yang cedera justru akan memperparah kondisi tersebut.
“Pada kasus cedera sendi akibat benturan/puntiran saat olahraga, misalnya pada ankle, kemungkinan paling ringan yang terjadi adalah regangan atau yang parah sampai robekan ligamen,” tuturnya.
“Begitu diurut dan ditarik-tarik akan semakin memperparah sendi yang cedera dengan perdarahan. Urut atau pijat akan menambah penekanan atau trauma yang memperparah cedera sendi,” imbuhnya.
Menurutnya, keseleo ringan bisa sembuh dengan sendirinya selama dua hari. Meski begitu, ada cara yang disingkat sebagai PRICE untuk mempercepat penyembuhan.
Berikut rincian cara PRICE:
“Tindakan kompresi, es, dan meninggikan kaki berfungsi untuk mengurangi perdarahan yang terjadi di pergelangan kaki,” ungkapnya.
“Semakin banyak perdarahan, semakin parah cedera, dan akan semakin lama sembuhnya,” lanjutnya.
Baca juga: Bagaimana Tulang yang Patah Bisa Tersambung Kembali? Ini Prosesnya
Dokter spesialis ortopedi itu mengatakan, adanya anggapan sendi yang ditekuk untuk hasilkan suara atau bunyi dapat menyebabkan penyakit, adalah mitos.
“Pada sendi terdapat cairan yang berfungsi memberikan nutrisi dan melumasi sendi, serta gelembung udara,” kata Asa.
Sehingga saat seseorang menggerakan sendi pada posisi tertentu kemudian mengeluarkan suara, itu hanya dikarenakan gelembung udara yang pecah.
“Jadi meregangkan sendi dan membuat suara pada sendi adalah hal biasa, tidak mempercepat kerusakan sendi/pengapuran,” tuturnya.
Menurutnya, hal yang bisa mempercepat kerusakan sendi adalah dengan membebankan sendi secara berlebihan dalam jangka waktu lama.
“Tapi, kalau suara kretek-kretek terus menerus saat sendi digerakkan bisa mengindikasikan suatu kondisi pengapuran sendi/penyakit pada tendon/otot (snapping),” ucapnya.
“Apalagi bila dibarengi rasa nyeri. Pada kondisi ini sebaiknya diperiksa untuk evaluasi apakah ada penyakit tertentu,” tambahnya.
Baca juga: Bahaya Prank Tarik Kursi yang Bisa Bikin Tulang Ekor Patah dan Lumpuh
Asa menerangkan, anggapan bahwa sering masturbasi bisa membuat lutut atau dengkul menjadi kopong atau kosong adalah mitos.
“Mau masturbasi sesering apapun tidak akan membuat lutut kenapa-kenapa. Tidak akan ada perubahan struktur lutut, cairan sendi gak akan habis, isinya gak akan jadi udara apalagi kopong,” terangnya.
Membawa tas yang berat bisa menyebabkan tulang belakang bengkok juga merupakan mitos yang salah.
“Penyebab tulang belakang bengkok itu multifaktorial (keturunan, hormonal, genetik, dan sebagainya),” jelasnya.
Baca juga: Alami Nyeri Lutut Saat Bangun Tidur? Kenali Penyebabnya
Jika hanya bergejala sakit pada sendi, itu bukanlah sebagai tanda bahwa asam urat sedang tinggi. Sehingga, perlu diperhatikan gejala lainnya.
“Biasanya asam urat tinggi mengendap di dalam sendi (paling sering sendi jari kaki) dengan gejala sendi bengkak, merah, dan sangat nyeri saat aktivitas maupun istirahat,” ungkapnya.
“Jadi, kalau lutut/orangtua Anda sakit, tapi tidak bengkak, merah, membaik dengan istirahat kalau aktivitas berat baru sakit, kemungkinan besar bukan suatu kasus asam urat pada sendi,” tambahnya.
Baca juga: Benarkah Mandi Malam Hari Menyebabkan Rematik? Begini Penjelasan Dokter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.