Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fosil Ditemukan Terkubur dengan Posisi Telungkup dan Kaki Digembok, Disebut sebagai Anak Vampir

Kompas.com - 20/08/2023, 09:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Menurut ritual kala itu, kuburan semacam ini bertujuan agar sang anak "menggigit debu" dan tidak membahayakan makhluk hidup.

Setelah beberapa waktu, kuburan tersebut digali dan hanya ada sisa tulang kaki bagian bawah dengan gembok di bawah tumit.

"Gembok di bawah kaki melambangkan penutupan tahap kehidupan dan seharusnya melindungi dari kembalinya almarhum, yang mungkin ditakuti," ujar Polinski.

"Praktik semacam itu berasal dari kepercayaan rakyat dan kadang-kadang disebut sebagai anti-vampir, tetapi tidak sepenuhnya akurat karena konsep vampir muncul secara historis setelah penguburan di Pien," lanjutnya.

Baca juga: Lahan Kuburan Berusia Ribuan Tahun Ditemukan di Bawah Stasiun, Disebut Jendela Menuju Paris Zaman Kuno

Kuburan bagi mereka yang tidak diinginkan

Di dekat kuburan anak vampir, para peneliti menemukan sebuah lubang berisi sisa-sisa kerangka tiga anak.

Mereka menemukan pecahan rahang dengan noda hijau tidak biasa pada tulang yang mengelilingi gigi.

Analisis kimia mengungkapkan, noda tersebut merupakan jejak tembaga, kalium permanganat, dan emas.

Menurut Polinski, noda di rahang bisa jadi disebabkan ramuan untuk mengobati orang yang menjadi "vampir".

Lantaran tidak ada sumber tertulis terkait kuburan ini, masih diperlukan data arkeologi untuk merekonstruksi gambaran lengkap apa yang sebenarnya terjadi.

Namun, bukti sejauh ini menunjukkan bahwa kemungkinan besar pemakaman adalah situs kuburan bagi orang-orang yang "menyusahkan" atau tidak diinginkan.

"Arti utama dari situs ini adalah kita bisa belajar lebih banyak tentang tradisi dan adat istiadat utama untuk konteks memperlakukan orang yang 'berbeda'," terang Polinski.

"Jadi semua fitur di sini menunjukkan bahwa ini adalah kuburan bagi yang dikucilkan, bagi mereka yang harus dilupakan," kata dia menambahkan.

Bukan hanya terduga vampir, orang-orang yang tidak mampu membeli kuburan di tanah gereja juga bisa ditemukan di pinggiran pemakaman ini.

Kendati demikian, dia melanjutkan, saat seseorang dicurigai akan menjadi vampir, baik kaya atau miskin, akan "dilempar" ke kuburan orang-orang tidak diinginkan.

Kondisi tersebut terjadi pada "vampir" wanita yang ditemukan pada tahun lalu, seperti dilansir dari IFL Science (9/9/2022).

Polinski mengungkapkan, wanita dalam kuburan tampak cukup kaya, dengan topi berbenang emas dan bukti bahwa dia menerima ramuan mengandung emas sebelum meninggal.

"Ada kemungkinan dalam hidupnya wanita tersebut mengalami tragedi dan terluka. Di sisi lain, penampilan atau perilakunya mungkin telah memprovokasi penduduk kontemporer untuk takut padanya," kata Polinski saat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

PLN Ungkap Penyebab Listrik Sumatera Berhari-hari Padam, Warga Rugi Jutaan Rupiah

PLN Ungkap Penyebab Listrik Sumatera Berhari-hari Padam, Warga Rugi Jutaan Rupiah

Tren
Alasan Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanannya dari BSI ke Bank Lain

Alasan Muhammadiyah Alihkan Dana Simpanannya dari BSI ke Bank Lain

Tren
Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Pakar Teknologi Klaim Temukan MH370 di Hutan Kamboja via Google Maps, Ini Faktanya

Tren
Kronologi Kompleks Kejagung Diduga Diintai Drone, Selang 2 Minggu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Kronologi Kompleks Kejagung Diduga Diintai Drone, Selang 2 Minggu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Tren
Cerita Para Pemilik Tapera, Pencairan Sulit, Selalu Diminta Menunggu, Perhitungannya Pun Tak Jelas

Cerita Para Pemilik Tapera, Pencairan Sulit, Selalu Diminta Menunggu, Perhitungannya Pun Tak Jelas

Tren
10 Gejala Malaria yang Perlu Anda Waspadai, Salah Satunya Nyeri Otot

10 Gejala Malaria yang Perlu Anda Waspadai, Salah Satunya Nyeri Otot

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Irak Hari Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Irak Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Selain Kepala Otorita Mundur, Berikut 5 Sorotan soal Pembangunan IKN

Selain Kepala Otorita Mundur, Berikut 5 Sorotan soal Pembangunan IKN

Tren
Minum Apa biar Gula Darah Cepat Turun? Coba 6 Rebusan Berikut

Minum Apa biar Gula Darah Cepat Turun? Coba 6 Rebusan Berikut

Tren
Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 6-7 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

[POPULER TREN] Instansi dengan Formasi CPNS 2024 Terbanyak | Penumpang United Airlines Alami Sakit Misterius

Tren
Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tak Banyak yang Tahu, Ini 5 Rahasia Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan

Tren
Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Pakai Jasa Pendorong Ilegal, 5 Anggota Jemaah Haji Indonesia Berurusan dengan Polisi Arab Saudi

Tren
Cerita Warga yang Alami 'Blackout' di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Cerita Warga yang Alami "Blackout" di Sumatera: Tak Bisa Masak Nasi, Borong Genset agar Es Krim Tak Mencair

Tren
Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com