Pengalihan udara ke telinga dari saluran hidung berpotensi membawa bakteri atau lendir yang bisa menginfeksi telinga tengah.
Jika telinga tengah mengalami infeksi, bisa menyebabkan rasa sakit yang terkadang memerlukan pengobatan antibiotik.
Walaupun jarang terjadi, namun pembuluh darah di mata, hidung, atau gendang telinga bisa rusak jika seseorang menahan bersin.
Tekanan bisa mengakibatkan pembuluh darah di saluran tersebut terjepit dan pecah.
Cedera ini bisa menyebabkan kerusakan dan timbulnya kemerahan pada mata atau hidung.
Diafragma merupakan otot yang ada di atas perut. Walaupun jarang, dokter telah mengamati kasus adanya udara yang terperangkap di diafragma pada orang yang mencoba menahan bersin.
Udara yang tertahan tersebut mengakibatkan cedera. Cedera diafragma bisa mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Ramai Pembuluh Darah Mata Pecah akibat Bersin Kencang, Ini Kata Dokter
Tekanan bersin yang ditahan bisa menyebabkan pecahnya aneurisma pada otak.
Aneurisma bisa mengancam jiwa yang menyebabkan pendarahan di tenggorokan dan di sekitar otak.
Dokter mendeteksi setidaknya satu orang mengalami pecah bagian belakang tenggorokan akibat menahan bersin.
Kasus tersebut sempat menimpa pria berusia 34 tahun yang mengalami sakit luar biasa dan hampir kesulitan bicara dan menelan.
Pria tersebut menahan bersin dengan menutup mulut dan mencubit hidungnya secara bersamaan.
Kasus patah tulang rusuk akibat bersin dilaporkan juga pernah terjadi.
Akan tetapi menahan bersin ternyata juga bisa menyebabkan tulang rusuk patah, karena udara bertekanan tingggi dipaksa masuk ke paru-paru dengan banyak tenaga.
Baca juga: 8 Cara Mengobati Flu secara Alami, Bisa Meredakan Bersin dan Hidung Tersumbat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.