KOMPAS.com - Sebuah twit yang menginformasikan adanya warganet yang mengalami pecah pembuluh darah pada mata akibat bersin kencang, viral di Twitter pada Selasa (27/9/2022).
Informasi itu diunggah oleh akun Twitter ini.
"Guys kalian ada yg pernah pembuluh darah matanya pecah gr2 bersin kenceng ga? cara sembuhin/pudarin merahnya gmn ya? harus ke igd/ dr. mata kah? kerjaanku hrs ketemu orang terus jd gaenak kalo mata lg begini:”) makasi yg udh mau bantu jawab [askrl]".
?foto mata merah?
— Askrlfess (@Askrlfess) September 27, 2022
guys kalian ada yg pernah pembuluh darah matanya pecah gr2 bersin kenceng ga? cara sembuhin/ pudarin merahnya gmn ya? harus ke igd/ dr. mata kah? kerjaanku hrs ketemu orang terus jd gaenak kalo mata lg begini:”) makasi yg udh mau bantu jawab [askrl] pic.twitter.com/VZth4n35cQ
Hingga Rabu (28/9/2022), twit itu sudah disukai sebanyak 251 kali oleh pengguna Twitter lainnya.
Lalu, apakah betul bersin kencang bisa membuat pembuluh darah mata pecah?
Baca juga: Adakah Gejala Diabetes yang Muncul di Kaki dan di Mata?
Dokter spesialis mata bidang retina di Pusat Mata Nasional Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung, dr. Grimaldi Ihsan menyampaikan, kejadian bersin kencang memang bisa menyebabkan pembuluh darah pada mata pecah.
"Betul, itu namanya perdarahan subkonjungtiva," ujar Grimaldi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/9/2022).
Ia menambahkan, kondisi tersebut biasanya diakibatkan oleh benturan, atau tekanan pada pembuluh darah mata yang tinggi atau konsumsi obat-obat pengencer darah.
"Untuk tekanan tinggi bisa karena mengedan, batuk/bersin," lanjut dia.
Grimaldi mengatakan, perdarahan subkonjungtiva umumnya tidak berbahaya dan dapat sembuh sendiri dalam waktu 1-2 minggu.
Namun, ia mengimbau jika terjadi kondisi tersebut, maka sebaiknya diperiksakan ke dokter mata.
"Baiknya periksakan dulu ke dokter mata, apa perlu penanganan lebih lanjut atau tidak," ujar Grimaldi.
Setelah diperiksa, biasanya dokter mata akan memberikan obat tetes untuk mempercepat penyerapan darah dan untuk membuat pasien lebih nyaman.
Namun, pemberian obat tetes mata ini bergantung pada keadaan yang dialami pasien.
Baca juga: Benarkah Jantung Berhenti Berdetak Saat Kita Bersin?
Selain itu, jika Anda tengah mengalami hal serupa, ada baiknya memperhatikan dan mengurangi kontak fisik pada mata, termasuk mengucek mata.