Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batuk Jokowi dan Bahaya Polusi Udara bagi Kesehatan...

Kompas.com - 15/08/2023, 08:45 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kondisi udara di Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta masuk dalam kategori "tidak sehat" dalam beberapa hari terakhir.

Dampak polusi udara ini telah dirasakan oleh masyarakat sekitar, bahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut keterangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Presiden Jokowi mengalami batuk akibat kondisi udara Jakarta yang memburuk.

"Presiden sendiri sudah batuk, katanya sudah hampir 4 minggu beliau belum pernah merasakan seperti ini," ucapnya, dilansir dari Kompas.com, Senin (14/8/2023).

Baca juga: Buruknya Kualitas Udara di Jakarta, Penuaan Dini, dan Risiko Kanker...

"Kemungkinan, dokter menyampaikan, ada kontribusi daripada udara yang tidak sehat dan kualitasnya buruk," imbuh Sandi, begitu dia akrab disapa.

Pada hari ini, Selasa (15/8/2023), Jakarta menjadi kota kedua dengan kualitas udara terburuk sedunia.

Indeks kualitas udaranya mencapai 174 dengan konsentasi polutan utama 99,3 µg/m³, jauh dari standar kualitas udara sehat menurut WHO yang 5 µg/m³.

JIka terus dibiarkan, kondisi udara Jakarta bisa memperburuk kesehatan mereka yang menghirupnya.

Baca juga: 9 Tanaman Hias Penyerap Polutan Terbaik, Cocok Atasi Polusi Udara

Baca juga: Bahaya Manakah Polusi Udara dengan Mengisap Rokok?

Bagaimana polusi udara merusak paru-paru?

Salah satu material pencemaran udara (polutan) yang paling berdampak pada kesehatan manusia adalah materi partikulat atau PM.

PM memiliki diameter kurang dari 10 mikron sehingga dapat menembus dan bersarang di dalam paru-paru.

Dilansir dari laman WHO, PM dengan diameter kurang dari 2,5 memiliki dampak yang lebih parah.

PM 2,5 dapat menembus penghalang paru-paru dan masuk ke sistem darah sehingga meningkatkan risiko penyakit pernapasan, kanker paru-paru, dan jantung.

Baca juga: Polusi Udara di Jakarta Disebut Tinggi Saat Dini Hari, Apa Penyebab dan Bagaimana Antisipasinya?

Dampak polusi udara bagi kesehatan

Menggunakan masker adalah salah satu cara mengurangi dampak polusi udara yang membahayakan kesehatan.Shutterstock/Deemerwha studio Menggunakan masker adalah salah satu cara mengurangi dampak polusi udara yang membahayakan kesehatan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa polusi udara memiliki dampak yang sangat serius bagi kesehatan.

Data yang dirilis WHO menunjukkan, 14 persen anak berusia 5-18 tahun mengalami asma akibat polusi udara.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com