Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rambut Lebat di Tangan Wanita Tanda Gairah Seksual Tinggi? Ini Faktanya

Kompas.com - 11/08/2023, 10:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Rambut atau bulu lebat pada wanita, termasuk di tangan, kaki, atau wajah, dianggap sebagai tanda gairah seksual tinggi.

Gairah seksual atau libido adalah suatu dorongan mental yang mengacu pada keinginan untuk terlibat dalam aktivitas seksual.

Menurut Medical News Today, gairah seksual rendah merujuk pada penurunan hasrat untuk berhubungan seks.

Sebaliknya, gairah seksual tinggi atau libido tinggi merupakan peningkatan keinginan untuk berhubungan badan.

Anggapan bahwa bulu lebat pada wanita berhubungan dengan libido pun ditanyakan salah seorang warganet media sosial Twitter pada Minggu (6/8/2023) sore.

"Wanita dengan bulu lebat gairah seksualnya tinggi?" tanya warganet.

Menarik perhatian pengguna lain, unggahan ini telah mendapat lebih dari 266.000 tayangan, 580 suka, dan 148 twit ulang pada Jumat (9/8/2023).

Lantas, benarkah bulu lebat pada wanita pertanda gairah seksual tinggi?

Baca juga: Posisi Bercinta Doggy Style Dianggap Bisa Merusak Vagina, Benarkah?


Rambut lebat dapat berhubungan dengan gairah seksual

Dokter spesialis ginekologi sekaligus seksolog Boyke Dian Nugraha menjelaskan, gairah seksual setidaknya dipengaruhi oleh tiga faktor.

Faktor tersebut, yakni hormon, mood atau suasana hati, serta emosi berupa rasa cinta pada pasangan.

"Rambut yang lebat memang berkaitan dengan hormon testosteron, baik pada pria maupun wanita. Jika tinggi, biasanya gairah tinggi," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/8/2023).

Kendati demikian, dia menegaskan, masih ada dua faktor lain, yakni rasa cinta dan suasana hati untuk memantik gairah.

"Kalau kedua hal ini tidak terjadi tetap saja gairah seksnya rendah," tuturnya.

Baca juga: Vagina Bau padahal Rutin Dibersihkan, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Gairah wanita tak hanya dipengaruhi testosteron

Ilustrasi gairah seksPexels / Andrea Piacquadio Ilustrasi gairah seks

Senada, spesialis obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Brawijaya Antasari, Dinda Derdameisya membenarkan, rambut atau bulu lebat pada wanita dapat berhubungan dengan gairah seksual tinggi.

"Jadi perempuan dengan pertumbuhan rambut itu berkaitan dengan hormon testosteron," jelasnya, ketika dihubungi secara terpisah, Rabu.

Dinda melanjutkan, testosteron yang kerap disebut sebagai hormon pria berkaitan erat dengan sex drive atau gairah seksual.

Wanita dengan rambut atau bulu tubuh lebih lebat pun umumnya memiliki hormon testosteron lebih banyak dari lainnya.

Namun, dia melanjutkan, gairah seksual pada wanita tidak hanya berasal dari testosteron.

"Tapi (ada) dari estrogen dan progesteron," paparnya.

Bahkan, menurut Dinda, alih-alih hormon pria, gairah seksual pada wanita lebih didominasi oleh estrogen.

Dikutip dari Kompas.com (22/5/2023), hormon estrogen memainkan peran penting dalam perkembangan sistem reproduksi wanita, termasuk perubahan fisik saat pubertas.

Estrogen juga berperan dalam siklus menstruasi, proses keluarnya ASI setelah persalinan, mengatur suasana hati, serta proses penuaan.

Sementara itu, progesteron berpengaruh terhadap siklus menstruasi dan ovulasi atau masa subur.

Saat wanita mengalami ovulasi, hormon ini akan membantu mempersiapkan lapisan dalam rahim atau endometrium untuk kehamilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com