Merokok juga merupakan penyebab utama kanker paru. Ini bertanggung jawab atas sekitar 85 persen dari semua kasus.
Sementara itu, faktor risiko lainnya termasuk paparan asap rokok, gas radon, asbes, dan polusi udara.
Baca juga: Update, Daftar Kota dengan Tingkat Polusi Tertinggi dan Terendah di Indonesia
Polusi udara juga telah dikaitkan dengan berbagai gangguan neurologis, termasuk penyakit alzheimer dan parkinson.
Penyakita alzheimer adalah gangguan otak degeneratif yang menyebabkan hilangnya ingatan dan penurunan kognitif.
Penelitian telah menunjukkan bahwa polusi udara dapat mempercepat perkembangan penyakit alzheimer.
Sementara itu, penyakit parkinson adalah gangguan neurodegeneratif yang dapat memengaruhi gerakan dan koordinasi.
Polusi udara telah dikaitkan dengan peningkatan risiko terkena penyakit parkinson.
Beberapa gangguan pencernaan telah dikaitkan dengan polusi udara, termasuk sindrom iritasi usus besar, penyakit crohn, dan kolitis ulserativa.
Penyakit crohn merupakan penyakit kronis pada saluran pencernaan yang dapat terjadi mulai dari mulut sampai dengan anus. Namun yang paling sering terjadi yakni pada usus halus dan usus besar.
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara yang tinggi lebih mungkin menderita kondisi ini.
Gejala gangguan pencernaan meliputi sakit perut, diare, sembelit, dan kembung. Gangguan pencernaan dapat menjadi sangat serius dan bahkan mengancam jiwa jika tidak ditangani dengan baik.
Baca juga: Bahaya Manakah Polusi Udara dengan Mengisap Rokok?
Selanjutnya, polusi udara juga dapat menyebabkan beberapa penyakit yang berkaitan dengan ginjal, seperti berikut:
Paparan terhadap polusi udara dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit hati berlemak yang berhubungan dengan disfungsi metabolisme.
Penyakit hati berlemak adalah penumpukan lemak di dalam hati, yang dapat menyebabkan peradangan dan jaringan parut.