Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Tembak Mati Begal di Medan, Disebut Sama Sadis dengan Pelaku

Kompas.com - 13/07/2023, 10:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wali Kota Medan, Sumatera Utara Bobby Nasution meminta polisi menindak tegas para pelaku begal di wilayahnya. Menurutnya, aksi begal di Medan sudah sangat meresahkan.

Jika menang dirasa perlu, Bobby mempersilakan polisi untuk menembak mati para pelaku begal.

"Kejahatan begal dan geng motor saat ini sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat dan harus ditindak tegas, apalagi para pelaku yang sudah melakukan aksi tersebut berulang kali. Saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku di lapangan, walaupun harus ditembak mati," ujar Bobby di akun Instagram pribadinya, Jumat (7/7/2023). 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Bobby Nasution (@bobbynst)

Ungkapan menantu Presiden Joko Widodo tersebut mendapat banyak kritikan, terutama dari sejumlah lembaga yang memperjuangkan hak asasi manusia (HAM).

Baca juga: Bobby Nasution Minta Polisi Tindak Tegas Begal: Tembak Mati

Didesak untuk minta maaf

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mendesak Bobby untuk menarik pernyataanya dan meminta maaf.

Menurut Kontras, usulan tembak mati itu merupakan bentuk pengabaian terhadap HAM dan mendukung tindak sewenang-wenang pihak kepolisian.

Hal ini bertentangan dengan Peraturan Kapolri (Perkap_ Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan Dalam Tindakan Kepolisian.

"Perkap tersebut juga mengatur bahwa anggota Polri dalam pelaksanaan tugasnya harus mempertimbangkan penggunaan kekuatan dan tidak menjadikan penggunaan senjata api sebagai mekanisme utama," kata Wakil Koordinator Badan Pekerja Kontras, Tioria Pretty dikutip dari Kompas.com (12/7/2023).

Pretty menegaskan, Bobby sebagai wali kota semestinya melindungi semua warganya.

Baca juga: 85 Wali Kota Se-Indonesia Kumpul di Makassar, Bobby Nasution Juga Hadir di Gala Dinner

Sama sadisnya dengan pelaku begal

Sementara itu, Wakil Direktur LBH Medan M Alinafiah menyebut penanganan begal harus berlandaskan HAM.

Oleh karena itu, pihaknya juga mengecam unggahan Bobby terkait usulan tembak mati pelaku begal di Medan.

"Seruan ini diduga merupakan sikap yang bertentangan dengan hukum & HAM, sebab hal tersebut mengarah kepada dugaan pembunuhan tanpa prosedur hukum dan putusan pengadilan extrajudicial killing," ujar Alinafiah dikutip dari Kompas.com.

Menurutnya, usulan itu bahkan tak jauh berbeda dengan sadisnya para pelaku begal saat beraksi.

"Harusnya Wali Kota Medan dapat mengoreksi diri sebab dengan maraknya aksi kriminalitas begal dan geng motor ini pastinya dipertanyakan kemanfaatan dan ketepatan program kerja Pemko Medan saat ini," ujarnya.

Baca juga: Dikritik karena Minta Polisi Tembak Mati Begal, Bobby: Tanya Masyarakat

Klaim melindungi warga

Di satu sisi, Bobby mengklaim usulannya itu berdasarkan keluhan masyarakat di lapangan.

"Tanya kepada masyarakat, kondisinya, para korban-korban begal di Kota Medan yang sudah banyak. Kalau saya, wajib mendukung masyarakat. Itu kalau saya ya," kata Bobby.

Tanggapan Bobby tersebut disampaikan usai menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Se-Indonesia (Apeksi) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (12/7/2023).

(Sumber: Kompas.com/Hendra Cipto, Rahmat Utomo, Singgih Wiryono | Editor: Ardi Priyatno Utomo, Teuku Muhammad Valdy Arief, Dani Prabowo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com