Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah yang Cabuli Anak Kandung di Depok Tewas Dianiaya 8 Tahanan

Kompas.com - 11/07/2023, 19:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - AR (51) tahanan kasus pencabulan terhadap anak kandungnya, tewas dianiaya rekan satu sel di ruang tahanan Mapolres Metro Depok, Minggu (9/7/2023).

Delapan tahanan memukul AR dengan pipa air dan tangan kosong hingga korban luka-luka di bagian pantat, dada, dan punggungnya.

AR sempat dilarikan ke rumah sakit saat tidak sadarkan diri, tetapi nyawanya tidak tertolong.

Para pelaku mengaku melakukan tindakan penganiayaan karena kesal korban mencabuli anaknya sendiri.

Baca juga: Pencabulan Anak oleh Keluarga Terdekat, Kenapa Bisa Terjadi?


Kronologi kejadian

Wakil Kasatreskrim Polres Metro Depok AKP Nirwan Pohan mengungkapkan bahwa AR meninggal dunia karena dianiaya rekan satu sel tahanannya di Mapolres Metro Depok.

"Peristiwa ini (penganiayaan terhadap AR) terjadi di dalam kamar tahanan. Pelakunya adalah MY, EAN, FA, AN, A, N, MN, dan FNA," ujarnya di Mapolres Metro Depok, seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (11/7/2023).

Nirwan menjelaskan, awalnya AR masuk ke sel Mapolres Metro Depok pada Sabtu (8/7/2023).

Di sana, tahanan satu selnya bertanya perihal kasus yang menjeratnya. AR mengaku ia mencabuli anak kandungnya sendiri.

Hal tersebut membuat delapan orang tahanan di dalam sel tersebut kesal dan menganiaya korban.

"Pencabulan terhadap anak di bawah umur dianggap sangat tidak manusiawi tidak wajar sehingga membuat tersangka ini kesal," lanjut Nirwan.

Para tahanan lalu memukul AR dengan tangan kosong maupun pipa air yang berada di sel ruang tahanan.

"Luka-luka di luar ada di tubuhnya (AR), di pantat, dada, dan punggung," ucap Nirwan.

Sempat pingsan

Menurut Nirwan, korban mengalami luka berat di bagian pantat akibat pukulan pipa serta pukulan tangan di bagian dada.

Penganiayaan tersebut membuat AR pingsan. Tahanan lain kemudian melapor ke penjaga sehingga korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara, Kelapa Dua, Depok.

Namun saat di rumah sakit, AR dinyatakan meninggal dunia. Jenazahnya kemudian dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk menjalani autopsi.

Saat ini, pihak Polres Metro Depok masih menunggu hasil autopsi terhadap jenazah AR.

"Kalau penyebab kematian (AR) masih menunggu hasil otopsi dari RS Polri," kata dia.

Baca juga: Pemerkosaan Anak oleh Keluarga Dekat, Apa Penyebab dan Pencegahannya? Ini Kata Psikolog

Halaman:

Terkini Lainnya

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Soroti Kasus Viral Ibu dan Anak Baju Biru di Tangsel, KPAI: Memori Buruk Dapat Melekat pada Korban

Tren
Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com