Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang KA Pandalungan Dapat Tiket Rp 55.000, Bagaimana Caranya?

Kompas.com - 11/07/2023, 18:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Beli tiket melalui KAI Access

Prasetya juga menjelaskan, ia bisa memperoleh tiket KA Pandalungan dengan harga Rp 55.000 saja melalui aplikasi KAI Access.

Kendati demikian, harga tiket tersebut hanya bisa didapatkan untuk KA Pandalungan relasi Probolinggo-Surabaya PP.

"Dibeli lewat KAI Acess bisa, langsung loket stasiun bisa," jelasnya.

Ia mengatakan, KA tersebut sebenarnya tidak berbeda jauh dari KA eksekutif lainnya yang sudah lama dioperasikan. Ia menilai kereta restorasi pada KA Pandalungan menampilkan interior "wah".

"Yang spesial kereta restorasinya. Beda sama yang lain. Kalau dibandingkan dengan restorasi kereta lain lebih mewah," katanya.

Baca juga: Jadwal dan Rute KA Pandalungan, Kereta dengan Jarak Tempuh Terpanjang di Indonesia

Penjelasan KAI Daop 9

Terpisah, Pelaksana Harian Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Anwar Yuli Prastyo membenarkan bahwa penumpang bisa mendapatkan tiket KA Pandalungan relasi Probolinggo-Surabaya Gubeng PP seharga Rp 55.000 menggunakan tarif khusus.

Tiket tersebut dapat dibeli melalui aplikasi KAI Access maupun di loket stasiun oleh pelanggan mulai 2 jam sebelum keberangkatan.

"Dengan catatan selama tiket masih tersedia," kata Anwar kepada Kompas.com, Selasa (11/7/2023).

Anwar mengatakan, harga tiket tersebut berada jauh dari tarif normal KA Pandalungan yang dibanderol mulai dari Rp 120.000.

Baca juga: KAI Access Akan Berubah Nama Jadi Access by KAI, Apa Keistimewaannya?

Cara dapatkan tiket KA murah

Anwar juga menjelaskan, KAI memberikan kesempatan bagi penumpang untuk mendapatkan tiket di bawah tarif normal.

Penumpang bisa melakukan pemesanan tiket jauh-jauh hari sebelumnya supaya memperoleh tikeet dengan harga murah.

"Pada pemesanan melalui KAI Access, KAI menyediakan beberapa varian harga untuk kereta api yang sama melalui menu subclass," jelas Anwar.

Anwar mencontohkan, KA Pandalungan relasi Jember-Gambir pada subclass (J), harga tiketnya sebesar Rp 580.000. Sedangkan subclass (AB) harga tiketnya sebesar Rp 680.000.

"Jadi, kalau kita memesan tiket jauh-jauh hari, kita bisa mendapatkan tarif dengan subclass terendah," kata dia.

Baca juga: KAI Gelar Program Boarding Pass Bawa Cuan, Tersedia Diskon hingga 50 Persen

Potongan tiket KA lewat tarif reduksi

Di sisi lain, Anwar juga menjelaskan, penumpang bisa mendapatkan tiket dengan harga murah menggunakan tarif reduksi.

Adapun, tarif reduksi berlaku bagi penumpang tertentu yang perusahaan atau instansinya telah bekerja sama dengan KAI.

Berikut kriteria penumpang yang bisa memperoleh tarif reduksi:

  • Lansia dengan usia 60 tahun atau lebih sebesar 20 persen
  • Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Selasa-Kamis (kecuali hari besar) reduksi sebesar 50 persen
  • Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Jumat-Senin/ hari besar reduksi sebesar 30 persen
  • TNI dan Polri, di KA kelas Eksekutif mendapat potongan sebesar 25 persen dan reduksi 50 persen untuk KA Ekonomi
  • Diskon sebesar 20 persen untuk KA Komersial kelas ekonomi dan bisnis bagi wartawan, dengan ketentuan menunjukan kartu pers dan surat tugas peliputan.
  • Serta reduksi 10 persen untuk Civitas Akademika beberapa perguruan tinggi yang telah bekerjasama dengan KAI.

Anwar menerangkan, pembelian tiket melalui tarif reduksi harus dilakukan melalui aplikasi KAI Access.

Ketika melakukan transaksi, penumpang harus memasukkan nomor reduksi yang telah didaftarkan sebelumnya melalui loket, customer service, atau lokasi lainnya sesuai kerja sama antara KAI dan instansi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com