Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Effendi Simbolon, Politikus yang Akan Dipanggil PDI-P Usai Sebut Prabowo Cocok Jadi Nakhoda RI

Kompas.com - 10/07/2023, 11:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dewan Kehormatan PDI Perjuangan (PDI-P) akan memanggil Effendi Simbolon setelah ia memberi kode mendukung Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Sebelumnya, Effendi sempat melontarkan pernyataan bahwa Prabowo merupakan sosok yang tepat menjadi nakhoda RI. Padahal, PDI-P sudah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).

Pernyataan itu diungkapkan Effendi ketika menghadiri Rakernas Punguan Simbolon dohot Indonesia (PSBI) di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (7/7/2023).

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya akan memanggil Effendi dalam waktu dekat untuk mendapat keterangan dari pernyataannya.

"Ketua DPP Bidang Kehormatan akan melakukan klarifikasi, karena kami ini kan Partai Demokrasi Indonesia sehingga semuanya akan dilakukan klarifikasi partai agar disiplin partai ditegakkan," ujar Hasto, dikutip dari KompasTV.

Lantas, siapakah Effendi Simbolon yang beri kode dukung Prabowo?

Baca juga: Soal Effendi Simbolon Dipanggil DPP PDI-P Usai Undang Prabowo, Gerindra: Masing-masing Partai Punya Mekanisme

Profil Effendi Simbolon

Dilansir dari laman DPR, Effendi saat ini duduk sebagai anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI-P. Ia lahir di Banjarmasin pada 1 Desember 1964.

Ia pernah mengenyam pendidikan di beberapa sekolah, yakni SD Negeri Cendrawasih pada 1969-1975, SMP Negeri 41 pada 1975-1979, dan SMA Negeri 3 pada 1979-1982.

Setelah mentas dari bangku SMA, Effendi melanjutkan studinya ke program studi (prodi) S-1 Manajemen Perusahaan Universitas Jayabaya pada 1982-1988.

Kemudian, ia menempuh studi di S-2 Ilmu Politik Universitas Padjadjaran pada 2011-2013 dan S-2 Hubungan Internasional di perguruan tinggi yang sama pada 2013-2015.

Baca juga: Effendi Simbolon Dipanggil DPP PDI-P Usai Undang Menhan, Prabowo: Bukan Urusan Saya

Riwayat pekerjaan Effendi Simbolon

Sebelum duduk di Senayan, Effendi pernah menduduki beberapa posisi di sejumlah perusahaan.

Ia pernah menjadi asisten direktur di Djajanti Group pada 1987-1991, special assistant board di PT Chandra Asri (Bimantara Group) pada 1991-1996, dan vice president director di PT Sinar Alam Lestari pada 1996-1997.

Perjalanan karier Effendi kemudian berlanjut di PT Pupuk Kaltim. Di perusahaan ini, ia bekerja sebagai konsultan pada 1997-1999.

Setelah melanglang buana di beberapa perusahaan, Effendi mencalonkan diri dan terpilih sebagai anggota DPR untuk pertama kalinya pada 2004-2009.

Perjalanan Effendi sebagai anggota DPR terus berlanjut pada 2009-2014 dan 2014-2019.

Pada pemilihan legislatif terakhir, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan DKI Jakarta III.

Baca juga: Undang Prabowo ke Acara PSBI, Effendi Simbolon: Ingin Dengar jika Dia Jadi Nahkoda

Riwayat organisasi Effendi Simbolon

Diketahui, Effendi pernah mencicipi pengalaman di beberapa organisasi, baik sebelum maupun ketika menjadi anggota DPR.

Berikut daftarnya:

  • Ketua Umum Punguan Simbolon Dohot Boruna se-Indonesia 2017-2022.
  • Ketua Umum Punguan Simbolon Dohot Boruna se-Indonesia 2012-2017.
  • Ketua Umum Punguan Simbolon Dohot Boruna se-Indonesia 2007-2012.
  • Ketua Sumber Daya dan Dana DPP PDI-P.
  • Penasehat DPP (Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia 2004 sampai sekarang.
  • Ketua Umum PB Lembaga Karatedo Indonesia 2004-2008.
  • Pengurus Ikatan Anggar Seluruh Indonesia.

Baca juga: MKD Batal Panggil KSAD Dudung Soal Prajurit TNI AD Ramai-ramai Kecam Effendi Simbolon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com