KOMPAS.com - Sepanjang hari raya Idul Adha, Kamis (29/6/2023), ada beberapa berita yang menjadi populer kanal Tren.
Salah satunya adalah soal bumbu rendaman sate, baik sebelum maupun sesudah daging dibakar.
Artikel ini memiliki tingkat keterbacaan tinggi karena pada Kamis kemarin, sebagian masyarakat Indonesia tengah berpesta daging-dagingan.
Populer kanal Tren berikutnya adalah asal muasal mengapa Idul Adha disebut Hari Raya Kurban dan Lebaran Haji.
Berikut selengkapnya:
Sate adalah hidangan favorit di hari raya Idul Adha. Saat Hari Raya, umat Islam biasanya akan menerima sejumlah daging kurban, baik kambing maupun sapi.
Untuk mengolah sate, umumnya masyarakat hanya akan membalurkan bumbu ketika daging tengah dibakar. Atau malah, selepas daging matang dibakar.
Padahal merendam daging sebelum dibakar, sangat bisa menambah citarasa sajian.
Pemberian bumbu sebelum diolah ini akan membuat cita rasa yang terkandung dalam sate lebih menonjol, bahkan enak disantap tanpa tambahan bumbu kecap ataupun kacang.
Resep Bumbu Sate Sebelum dan Sesudah Dibakar, Cocok untuk Momen Idul Adha!
Hari raya Idul Adha identik dengan menyembelih kurban bagi umat Islam yang mampu menunaikannya. Inilah mengapa, Idul Adha disebut Hari Raya Kurban.
Hewan yang disembelih untuk ibadah kurban bisa beragam, mulai dari sapi, kambing, domba, kerbau, maupun unta.
Selain disebut Hari Raya Kurban, Idul Adha juga dikenal dengan nama Lebaran Haji.
Mengapa demikian?
Mengapa Idul Adha Disebut Hari Raya Kurban dan Lebaran Haji?
Tak jarang, orang akan lebih memilih mengonsumsi daging sapi lantaran dinilai "ramah" untuk kolesterol.
Seperti sumber makanan hewani lain, daging sapi dan daging kambing mengandung sejumlah kolesterol.
Namun ternyata, laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menunjukkan, kandungan kolesterol pada daging kambing lebih rendah daripada sapi.
Kolesterol Daging Sapi Vs Kambing, Lebih Tinggi Mana?
Oleh salah seorang warganet Twitter, harga tiket Kereta Api (KA) Argo Bromo Anggrek relasi Jakarta-Surabaya dikeluhkan mahal.
Dalam cuitannya, pengunggah membandingkan harga tiket 3 kereta api relasi Jakarta-Surabaya, yakni Argo Bromo Anggrek, Sembrani, dan Pandalungan.
Dari ketiga kereta api tersebut, harga tiket Argo Bromo Anggrek paling mahal, yakni sekitar Rp 565.000-Rp 825.000.
Lantas, bagaimana tanggapan KAI?
Harga Tiket Argo Bromo Anggrek Dikeluhkan Mahal, Apa Penyebabnya?
Menyeduh kopi bisa ditambah dengan berbahan bahan tambahan, mulai dari gula pasir, gula aren, juga susu.
Ada beberapa bahan yang bila ditambahkan ke dalam kopi bisa membuat minuman pahit tersebut menjadi lebih sehat.
Dilansir dari Everydayhealth, seseorang bisa mendapatkan lebih banyak manfaat minum kopi apabila mereka menambahkan beberapa rempah-rempah ke dalam kopi.
Lalu, bahan apa saja yang baik ditambahkan untuk membuat kopi lebih sehat?
Baca juga: 5 Bahan Tambahan yang Bisa Membuat Kopi Lebih Sehat, Apa Saja?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.