Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Foto Kolam Air Soda di Tapanuli Utara, Benarkah Hanya Ada Dua di Dunia?

Kompas.com - 14/06/2023, 18:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

"Tidak benar (mata air soda hanya ada dua di dunia)," tegasnya.

Hal itu lantaran, di Tapanuli utara sendiri terdapat sekitar 16 mata air panas hangat dan panas yang muncul di sekitar cekungan Tarutung. Salah satunya mata air soda, yang muncul pada dinding barat cekungan Tarutung.

"Suhu dari mata air soda ini sekitar 31 derajat Celsius dengan derajat keasaman (pH) 6, kandungan klorida dan sulfatnya kurang dari 5 ppm, dan kandungan bikarbonatnya 420 ppm," ungkapnya.

Sifat kimia mata air soda Tarutung ini tidak jauh berbeda dengan mata air yang muncul di sekitar Tarutung, terutama di dinding sebelah barat.

"Secara umum munculnya air hangat dan panas sangat wajar muncul pada area yang mempunyai potensi energi panas Bumi," kata Mochamad.

"Jadi, air soda di Tapanuli utara ini bukan satu-satunya di dunia, karena banyak juga ditemui di daerah lain yang mempunyai potensi energi panas Bumi," sambungnya.

Baca juga: 7 Fakta Soda yang Bisa Membuat Anda Berpikir Dua Kali untuk Mengonsumsinya

Manfaat air soda

Sementara itu, Mochamad juga menyampaikan bahwa mata air soda di Tapanuli tersebut digunakan untuk wisata pemandian.

"Kemungkinan mata air soda berguna untuk kesehatan kulit karena mata air soda mempunyai kandungan sulfat yang lebih jika dibandingkan dengan mata air biasa (dari sumur) atau dari sungai," jelasnya.

Selain itu, air soda dipercaya mengandung khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.

"Kalau mandi bisa menjadi obat mata dan obat gatal-gatal badan. Kalau diminum jadi obat rematik, pengapuran, dan asam urat. Itu hasil uji dokter di Bandung dan Yogyakarta," kata Minar Sihite, si penemu air soda, dikutip dari Kompas.com (21/9/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Buku Karya Arthur Conan Doyle di Perpustakaan Finlandia Baru Dikembalikan setelah 84 Tahun Dipinjam, Kok Bisa?

Tren
8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

8 Fenomena Astronomi Sepanjang Juni 2024, Ada Parade Planet dan Strawberry Moon

Tren
4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

4 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Juni 2024, Catat Jadwalnya

Tren
7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

7 Cara Cek Pemadanan NIK-NPWP Sudah atau Belum, Klik ereg.pajak.go.id

Tren
Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Perbandingan Rangking Indonesia Vs Tanzania, Siapa yang Lebih Unggul?

Tren
Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Kenali Beragam Potensi Manfaat Daun Bawang untuk Kesehatan

Tren
Mempelajari Bahasa Paus

Mempelajari Bahasa Paus

Tren
7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com