"Mematikan kanal internet saja sehingga komunikasi seluler baik panggilan seluler maupun sms masih dapat dilaksanakan," tambahnya.
Ia menjelaskan, sistem komunikasi di tiang BTS memiliki kanal dan frekuensi berbeda antara jaringan internet dan komunikasi seluler seperti telepon dan sms.
Melakukan pengaturan pada BTS agar ada kanal yang dimatikan dapat membuat jaringan lainnya tidak terganggu.
"Bisa diatur pada suatu antena kanal informasi apa saja yang akan dilewatkan. Apakah semua kanal akan dilewatkan dan dipergunakan ataukah hanya komunikasi seluler saja tanpa internet," lanjutnya.
Sebaliknya, menurut Pratama, mengubah arah atau mematikan antena di area yang ingin dihindari memang dapat menghapus sinyal internet. Namun, ini justru akan mematikan semua komunikasi seluler di sana.
Baca juga: Apakah WiFi Bisa Menembus Dinding?
Di sisi lain, Pratama menambahkan bahwa tidak perlu mematikan seluruh BTS yang ada di kawasan Suku Baduy untuk menghilangkan sinyal internet.
"Cukup dilakukan di antena yang mengarah ke Suku Baduy Dalam saja sesuai permintaan Kepala Adat," katanya.
Ini karena suku Baduy Luar masih membutuhkan koneksi internet untuk keperluan bisnis serta berkomunikasi dengan pemerintah
Menurut Pratama, permintaan mematikan koneksi internet memang termasuk hal janggal di tengah banyak pihak meminta pemerintah maupun operator selular memberikan koneksi internet atau peningkatan kualitas layanan internet.
"Namun, permintaan dari Lembaga Adat Baduy tersebut masih dapat dimengerti karena untuk menjaga serta mempertahankan budaya dan kearifan lokal, norma, serta hukum adat supaya tidak terkikis oleh teknologi terutama internet," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.